Paulus Waterpauw : Saya Siap Melaksanakan Apapun, Sepanjang Itu Tugas Negara
SORONG – Deputi II Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Komjen Pol. (P) Drs. Paulus Waterpauw,MSi dicegat massa saat tiba di Bandara DEO Sorong, Jumat (22/2) pagi. Di depan pintu keluar bandara, ratusan pendemo yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Adat Papua Barat bersama Aliansi Mahasiswa, membentangkan pamflet bertuliskan ‘Paulus Waterpauw Solusi Untuk Papua Barat’. Melihat ratusan massa aksi, spontan, Paulus Waterpauw yang hendak keluar meninggalkan kawasan bandara pun langsung turun dari kendaraannya untuk berdialog dengan mahasiswa serta masyarakat yang menghadangnya.
Di hadapan Paulus Waterpauw, Angky Dimara selaku koordinator aksi, menyampaikan aspirasi agar pemerintah pusat menunjuk Paulus Waterpauw untuk mengisi posisi caretaker PB 1, menggantikan Gubernur Drs. Dominggus Mandacan,MSi. Angky beralasan, masyarakat menilai bahwa Purnawirawan Jenderal Polisi bintang tiga ini merupakan sosok yang tepat mengemban amanah sebagai Caretaker Gubernur Papua Barat . Apalagi Paulus Waterpauw adalah putra asli dari Papua Barat yang dianggap memahami banyak hal tentang situasi dan kondisi daerah asalnya.
“Kami sebagai pemuda meminta agar Kaka Jenderal menjadi Plt Gubernur Papua Barat. Jika peluang itu ada, Kaka Jenderal tidak perlu lagi mempertimbangkan. Ini adalah aspirasi kami sebagai pemuda. Pesan kami hanya satu, jika harapan kami terjawab dan jabatan itu berpihak kepada Kaka Jenderal, tolong perhatikan kami pemuda,” pinta Angky kepada Waterpauw.
Paulus Waterpauw langsung menanggapi orasi tersebut. Di hadapan masa aksi, Waterpauw mengatakan, dalam era demokrasi semua orang punya hak menyampaikan hak di muka umum. Dimana hal tersebut dijamin oleh undang-undang. Sehingga apa yang disampaikan oleh mahasiswa adalah bagian dari aspirasi yang dijamin oleh undang-undang, sepanjang pelaksanaannya tetap menjaga situasi damai.
Terkait permintaan massa aksi, Waterpauw mengungkapkan bahwa saat ini dirinya berstatus sebagai ASN dan sedang bertugas sebagai Deputi II BNPP Kementrian Dalam Negeri. Bagi Waterpauw, ASN sendiri merupakan pelaksana tugas negara. Oleh karenanya, dia mengaku siap melaksanakan apapun yang negara tugaskan padanya. “Saya sendiri masih terikat sebagai ASN dengan jabatan Deputi II BNPP Kemendagri. ASN sebagai pelaksana negara sudah sepatutnya melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan demikian, saya siap untuk melaksanakan apapun, sepanjang itu adalah tugas negara,” tegas Waterpauw.
Paulus Waterpauw membeberkan, kehadirannya di Sorong adalah sebagai Deputi II BNNP Kemendagri. Di mana pada jabatan tersebut dirinya bertanggung jawab atas berbagai hal yang ada di perbatasan RI. Sehingga pada kunjungan kerja kali ini, Waterpauw bersama stafnya hendak melihat potensi maritim di salah satu perbatasan, yakni di Pulau Fani Kecamatan Ayau, Kabupaten Raja Ampat. “Saya datang bersama staf, akan menuju Pulau Fani untuk melihat potensi di sana. Sebab itu merupakan tugas kami di BNNP Kemendagri, saat ini. Sebelumnya saya juga sudah berkeliling ke Kalimantan, NTT, Papua dan saat ini Papua Barat,” pungkasnya. (ayu/par)