Lima Polisi Terluka
JAYAPURA – Massa menggelar aksi unjuk rasa menolak daerah otonomi baru (DOB) di Kabupaten Nabire, Papua. Aksi tersebut ricuh setelah massa melemparkan batu, yang kemudian dibalas dengan tembakan gas air mata. ”Dilakukan tindakan mencegat dengan gas air mata,” ujar Kapolres Nabire AKBP Ketut Suarnaya, Kamis (31/3).
Suarnaya menjelaskan, massa berkumpul sejak pukul 07.00 WIT. Mereka terkonsentrasi di sejumlah titik sentral di Kabupaten Nabire, yakni di rumah sakit, kawasan Kali Bobo, Simpang SP 1 hingga di Pasar Karang Tumaritis. Massa, yang berada di wilayah Pasar Karang Tumaritis, tiba-tiba melemparkan batu ke arah polisi. Polisi kemudian membalas tembakan gas air mata untuk memukul mundur barisan massa. ”Pasar Karang Tumaritis (lokasi kericuhan). Situasinya terjadi provokasi sehingga ada lemparan batu (dan dibalas gas air mata),” katanya. Suaryana mengatakan saat ini situasi di lokasi sudah reda setelah pihak DPRD Nabire menemui massa. Kericuhan sempat terjadi pukul 13.00 WIT.
Kericuhan dalam aksi demo tolak pemekaran DOB ini mengakibatkan lima anggota Polres Nabire terluka. ”Selain anggota yang terluka, juga dua tukang ojek yang diserang para pendemo,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri seperti dilansir Antara, Kamis (31/3).
Dia menjelaskan, dari laporan yang diterima demo yang berlangsung di lima titik itu awalnya berlangsung aman namun tiba-tiba seorang pendemo yang berada di pasar karang berupaya menyerang petugas. Saat hendak diamankan para pendemo menyerang anggota Polres Nabire dengan melakukan pelemparan menggunakan batu ke arah anggota. Pendemo juga dilaporkan melakukan perampasan barang milik tukang ojek yang menjadi korban dan para korban sudah melaporkan insiden yang dialaminya ke Polres Nabire, kata Fakhiri.
Ketika ditanya apakah dari pendemo ada yang terluka, Kapolda Papua menyatakan hingga kini belum ada laporan tentang pendemo yang terluka. Dari laporan yang diterima tercatat delapan pendemo diamankan dan diperiksa penyidik di Mapolres Nabire. Ke delapan pendemo yang diamankan yaitu MK, YG, SK, YD, NG, YK, YG dan AG. “Saat ini situasi kamtibmas di Nabire sudah berangsur-angsur kondusif, namun anggota masih bersiaga,” jelas Irjen Fakhiri.
Antisipasi Demo Tolak DOB, 1.000 Personel Disiagakan
Mengantisipasi aksi demo penolakan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB), pihak Polres Jayapura Kota menyiagakan 1.000 personel gabungan. Hal itu diungkapkan Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Gustav R. Urbinas,SH,S.IK,MPd ketika diwawancarai, Kamis (31/3) siang di Mapolresta. Gustav dengan tegas memberikan peringatan kepada para oknum yang ingin melakukan aksi untuk mengurungkan niatnya. “Saya ingatkan aksi besok ketika ada keompok yang muncul kami langsung ambil tindakan tegas dengan membubarkan,” tegasnya.
Ia menyatakan aparat kepolisian selama ini tidak pernah menutup ruang demokrasi untuk menyampaikan aspirasi. “Kami tidak pernah membatasi siapapun, akan tetapi syarat itu sudah diatur dalam undang-undang,” ujarnya. Terkait isu aksi demo di Kota Jayapura menurutnya tidak memenuhi syarat formal sesuai aturan bahkan aksi itu tidak ada penanggungjawab aksi. “Secara formal sudah tidak memenuhi syarat, masa tidak ada penanggung jawab termasuk identitsnya, bahkan menyuruh orang lain untuk mengantarkan surat permohonan ijin aksinya, padahal sudah diatur dalam UU nomor 9 tahun 1998,” tandasnya.
Oleh karena itu, Gustav menegaskan pihaknya akan membubarkan massa yang melakukan aksi. “Saya harap masyarakat bijak, dalam menyikapi itu, jangan mau ikut sesuatu yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain,” bebernya. Disamping itu, dirinya pun meminta kepada masyarakat untuk beraktivitas seperti biasanya tanpa termakan isu aksi di Kota Jayapura oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. “Masyarakat tidak perlu khawatir, kami akan memberikan rasa aman dan nyaman, apalagi aksi yang berpotensi mengganggu ketertiban,” pungkasnya. (ant/**/al)