Prosesi Peminangan Berlangsung Meriah
SORONG – Pemain sepakbola asal Kota Sorong, Ricky Kambuaya resmi meminang sang pujaan hati, Sendi. S Wafom, setelah 7 tahun menjalin hubungan asmara. Ricky Kambuaya merupakan pemain sepakbola professional yang berposisi gelandang serang dan kini membela klub Liga 1 Indonesia, Persebaya Surabaya, dan juga memperkuat Timnas Indonesia.
Pantauan Radar Sorong, dengan menggunakan adat Kabupaten Maybrat, proses peminangan Ricky Kambuaya berlangsung dengan meriah disertai oleh tarian adat serta penggunaan baju adat. Tidak hanya itu, alat pembayaran pinang adat juga nampak menarik yakni berupa 47 kain, uang tunai Rp 100 juta dan satu buah piring. Yang menarik, dari 47 kain, ada salah satu kain yang disebut Kain Serim atau kain kepala, atau kain nomor 1 yang harganya ditaksir Rp 300 hingga Rp 500 juta. Hal tersebut wajar adanya, mengingat garis keturunan Ricky Kambuaya adalah Bobot atau Bangsawan.
Tokoh Adat yang juga Perwakilan Keluarga Ricky Kambuaya, Isack Nauw mengatakan peminangan yang dilakukan Ricky Kambuaya berserta keluarga menggunakan prosesi adat Maybrat. Dimana, ada tahapan dalam prosesi adat, salah satunya melakukan pembayaran kain. “Kain merupakan salah satu alat yang sah menurut Suku Maybrat. Tadi, kain pertama itu Kain Sarim atau Kain nomor 1 dimana kami hanya menghitung Kain itu, itu baru harga diri kami ditunjukkan. Kalau dibayar uang, kami tidak ada harga diri. Bahkan uang sejumlah Rp 1 Milliar tidak akan kita akui dalam pembayaran mas kawin,” jelasnya.
Menurut Isack, Ricky Kambuaya merupakan garis keturunan keluarga bangsawan atau Bobot yang memiliki klasifikasi adat nomor 1. Sehingga, prosesi peminangan ini merupakan prosesi adat bangsawan, terbukti kain nomor 1 yang diserahkan adalah berdasarkan kelas atas. “Selembar kain serim dihargai Rp 300 hingga Rp 500 juta. Tadi, kami serahkan 47 kain,” paparnya Menurut Isack, langkah pinang yang dilakukan Ricky Kambuaya berarti Ricky diakui sukses di kalangan keluarga maupun adat karena membayar proses peminangan.
Sementara itu, Ricky Kambuaya menceritakan ia dan calon istrinya bertemu sejak tahun 2014, tepatnya saat masih duduk di bangku kelas XII di sekolah berbeda. Kini, terhitung sudah sekitar 7 tahun, kedua sejoli ini memadu kasih, hingga akhirnya Ricky melabuhkan hatinya pada pujaan hati yang telah menemaninya tersebut.
Setelah “mengikat” secara adat, Ricky akan menikahi kekasihnya tersebut secara adat maupun negara. Diakui Ricky, langkah besar ini dirinya ambil lantaran ia berpikir untuk mencari seorang pendukung setia, yang menemaninya dan dapat melengkapi kekurangannya. “Saya pinang dia agar dia dapat mendukung saya dalam karir saya, sehingga saya bisa terus fokus kedepan dan semakin baik lagi terutama di sepak bola,” paparnya.
Usai meminang sang pujaan hati, selanjutnya Ricky akan kembali melanjutkan pekerjaannya untuk menyelesaikan beberapa pertandingan di Liga 1 Indonesia bersama Persebaya, maupun mengikuti agenda Timnas Sepakbola Indonesia. (juh)