Mayjen Gabriel Lema : Secara Umum, Wilayah Papua Barat Aman
SORONG – Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema,S.Sos melakukan kunjungan kerja ke Batalyon Raider Khusus (RK) 762/Vira Yudha Sakti, Selasa (29/3). Kedatangan orang nomor satu di Kodam XVIII/Kasuari, disambut aksi saling serang antara prajurit Batalyon RK 762 VYS dengan Kelompok Separatis Bersenjata. Aksi saling serang tersebut merupakan demonstrasi yang dilakukan oleh Batalyon RK 762 VYS.
Disimulasikan terjadi aksi penculikan yang dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata di wilayah Sorong Raya, yang melakukan penyanderaan terhadap pejabat utama Kota Sorong. Dengan situasi tersebut, Brigade Infantri/26 Gurana Piara Waimo memerintahkan Batalyon Raider khusus 762 VYS untuk melaksanakan operasi raid pembebasan sandera dan raid penghancuran. Selanjutnya, operasi raid dibagi menjadi beberapa tim yakni Tim Infiltrasi, Tim Penyerbu dan Tim Escape serta didukung oleh Satuan Intelijen dan satuan lainnya.
Tower Batalyon RK 762/VYS disimulasikan sebagai salah satu bangunan berlantai empat tempat kelompok separatis bersenjata menawan sandera dan juga di atas gedung tersebut telah disiapkan Tim Advance yang menyamar sebagai simpatisan separatis. Selanjutnya, dengan menggunakan mobil pengantar makanan, tim melaksanakan infiltrasi ke sasaran dengan menyamar sebagai pengantar makanan. Dalam proses penyelamatan, aksi saling tembak tak terhindarkan, ratusan timah panas melayang di udara.
Setelah melumpuhkan separatis, selanjutnya proses evakuasi sandera dilakukan. Dimana, Tim Delta dan Tim carly menggunakan dua kendaraan Taktis, empat kendaraan pengawalan Taktis kemudian motoris secara sporadis menuju ke titik Penjemputan sandra. Akhirnya, sandera berhasil diamankan, dan sandera dikirim dengan menggunakan teknik peluncuran kemudian sandera diamankan ke dalam kendaraan tempur anoa demi keselematan sandera.
Demonstrasi yang dilakukan oleh prajurit Batalyon RK 762 memukau Pangdam Kasuari XVIII, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Gabriel Lema. ”Secara umum, wilayah Provinsi Papua Barat aman, ini berkat kerja sama kita semua. Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar mari menjaga keamanan, karena keamanan yang kita raih dengan kenyamanan adalah titik paling penting dalam melaksanakan kehidupan kita,” ucap Pangdam.
Selain kunker di Batalyon Raider Khusus 762/VYS, Pangdam sebelumnya mengunjungi Korem 181/PVT, Selasa (29/3). Kedatangan Pangdam dalam rangka kunjungan kerja sekaligus perkenalan diri dengan para prajurit wilayah Korem 181/PVT. Pantauan Radar Sorong, kedatangan Pangdam XVIII Kasuari di Makorem 181/PVT didampingi oleh Ketua Persit KCK Daerah XVIII Kasuari, disambut tarian Papua, selanjutnya menggelar tatap muka bersama pejabat Korem 181/PVT serta para prajurit.
Pangdam menjelaskan kunjungan kerja yang ia lakukan adalah sebagai upaya melihat secara langsung kondisi satuan dan menyatukan pribadinya dengan seluruh prajurit Korem 181/PVT. ”Agar saat kita menjalankan program kerja yang umumnya yakni tugas pokok kita menjaga Bangsa dan Negara serta memberikan perlindungan terhadap masyarakat, akan semakin terlaksana secara paripurna,” jelas Pangdam XVIII/Kasuari kepada wartawan, kemarin.
Pangdam menekankan kepada prajurit agar bangga karena ditugaskan di wilayah Timur Indonesia, khususnya di Papua Barat. ”Prajurit yang ditugaskan di wilayah Timur Indonesia khususnya Kodam XVIII Kasuari merupakan prajurit terpilih, sehingga dengan tegas prajurit harus menyatakan telah selesai dengan dirinya sendiri. Kaitan dengan pelaksanaan tugas, kita mempedomani secara khusus perintah harian Kasad,” tegasnya.
Keberadaan Korem, tambah Pangdam, merupakan satuan kewilayaan dimana prajurit dengan jabatan, babinsa, Koramil, Kodim dan seluruh perangkat ini terus mempelajari dan harus bisa melihat apa yang menjadi kendala masyarakat dan pemerintah daerah. ”Lihat dan cermati potensi masyarakat baik alam, keahlian, keterampilan dan lain sebagainya, sehingga bisa memberikan sumbangsih bagi kehidupan masyarakat. Tentunya kita harus merekatkan seluruh elemen masyarakat,” pesannya.
Sebagai seorang prajurit, Pangdam mengingatkan tidak perlu memikirkan nama ataupun hal lainnya. Tapi, yang terpenting adalah apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, prajurit dapat mengajak seluruh elemen untuk mencari solusi dan kerjakan bersama.
Bagi prajurit yang bertugas di pedalaman Papua Barat, Pangdam mengingatkan bahwa medan tugas dan tugas pokok TNI AD adalah menjaga kesatuan, kedaulatan wilayah NRKI yang sudah menjadi panggilan tugas. Tetapi sebagai manusia, ia turut membantu dan meminta masukan dari prajurit, khususnya kebutuhan yang menyertai prajurit. ”Saya kira prajurit yang berada di pelosok maupun pedalaman, secara organsiasi Negara dan Bangsa sudah memberi kesejahteraan yang mendukung prajurit, baik tunjangan dan dukungan anggaran, biaya operasional dan sebagainya. Kami tidak melihat besar kecilnya, tapi dukungan tersebut merupakan wujud perhatian dari bangsa dan negara melalui organisasi,” pungkasnya. (juh)