Ketua PPNI: 7 Tahun Prioritaskan Peningkatan SDM Perawat
SORONG – Keluarga Besar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Papua Barat (18/3) melaksanakan Senam Sehat bersama para ibu – ibu lansia dan juga keluarga besar Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA) di Alun – alun Aimas Kabupaten Sorong. Senam sehat yang melibatkan perwakilan perawat Sorong Raya ini dalam rangka memeriahkan HUT PPNI ke-48 tahun pada tanggal 16 Maret lalu dan menyambut Muswil II PPNI Papua Barat yang akan dilaksanakan pada (24-26/3) mendatang.
Kepada Radar Sorong Ketua DPD PPNI Provinsi Papua Barat, Dr. Naomi Netty Howay, S.KM.,M.Kes menjelaskan, PPNI dalam sorotan tema tahun ini “Perawat Bersama Rakyat, Bangsa Sehat” memiliki makna yang sangat penting. Betapa tidak, disaat bangsa sedang dihadapkan dengan ancaman gelombang Covid-19 yang turus menghantui setiap nyawa manusia, disitulah perawat ada di barisan terdepan untuk mempertaruhkan profesi mereka, keluarga mereka untuk menyelamatkan setiap nyawa manusia yang tepapar Covid.
Namun dibalik pengorbanan tersebut, ia menyebutkan, kesejahteraan profesi perawat terkadang tidak diperhatikan baik oleh pemerintah. Oleh karena itu pada hari jadi PPNI ini, pihaknya mengharapkan pentingnya dukungan dan dan perhatian serius pemerintah kepada perawat dan organisasi profesi perawat.
” Yang menjadi kendala selama kepemimpinan kami, yang kami rasakan dan keluhan dari anggota perawat kami yaitu tidak ada perhatian yang baik dari pemerintah daerah dibandingkan dengan daerah daerah provinsi yang lain itu gubernurnya sangat memberikan perhatian serius contoh di DKI Jakarta” ucapnya kepada Radar Sorong.
Selama kurang lebih 7 tahun memimpin PP NI Papua Barat, hal hal yang dilakukan selain mengkonsolidasikan PPNI diseluruh Kabupaten Kota di Papua Barat, kebijakan program yang juga dilakukannya adalah meningkatkan kapasitas SDM para perawat dengan cara melakukan pelatihan – pelatihan di kabupaten-kota tetapi juga mempersiapkan perawat itu sendiri untuk akreditasi khususnya Perawat yang baru tamat untuk mendapatkan sertifikat ujian Kompetensi (Ukom).
“Kami PPNI berharap Pemerintah Daerah khususnya bagian kepegawaian supaya memperhatikan melaksanakan ujian sertifikasi supaya dalam melaksanakan tugas mereka (perawat) bisa mendapat hak tunjangan profesi,” tuturnya.
Dikatakannya, sesuai data, dari 13 DPD PPNI kabupaten – kota SE Papua Barat, jumlah perawat sampai dengan saat ini sesuai Nomor Induk Registrasi Perawat (Nira) sebanyak 6000 anggota dari total ada 10.000 anggota perawat yang tersebar di seluruh pelosok Papua Barat. Dengan demikian, pemerintah diharapkan memperhatikan kesejahteraan para perawat sebagaimana ketentuan yang telah diamanatkan dalam peraturan yang berlaku. “Nasip mereka, keluarga mereka harus diperhatikan baik, karena ketika kesejahteraan mereka baik, maka, mereka akan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,” tutup Ketua PPNI.(ris)