SORONG – Papua Barat (PB) memiliki segudang potensi kewirausahaan. Untuk melihat potensi secara mendalam, Rico Sia, anggota Komisi VII DPR RI Fraksi NasDem Dapil Papua Barat bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian menurunkan Tim Survei untuk Koordinasi Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru / Bimtek (Bimbingan Teknis Produksi dan Kewirausahaan) dari tanggal 1-5 Maret 2022, di Papua Barat.
“Dengan bergabungnya Kementerian Perindustrian ke Komisi VII DPR RI, maka inilah program yang bisa kami berikan untuk Dapil. Untuk itu saya turunkan Tim untuk melakukan survei guna melihat potensi pemetaan wilayah berdasarkan kebutuhan atau fakta di lapangan,”ujar Rico Sia .
Tim Survei untuk Papua Barat yang turun diantaranya adalah Tenaga Ahli Rico Sia yakni Emi Sonia Fransiska, M.I.Kom, Koordinator Kegiatan Kemenperin, perwakilan dari Event Organizer pusat, dan Sahabat Rico Sia, yang kemudian mendatangi Kantor Dinas Perindustrian setempat untuk berkoordinasi.
“Saya yakin, para wirausaha di Papua Barat bisa berkembang dan maju jika mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Harapannya kita bisa bersama-sama bergandengan tangan untuk melangkah ke depan. Buktikan kita Indonesia Timur Bisa, Bisa untuk Indonesia Emas,”tambah Rico.
Dalam releasenya kepada Radar Sorong, Rico Sia mengatakan Ia membagi menjadi 2 gelombang untuk kegiatan Bimtek ini.
Gelombang 1 terdapat 6 titik wilayah yang menjadi titik fokus survei bulan Maret 2022, yakni, Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Tambraw, Kabupaten Maybrat dan Kabupaten. Raja Ampat.
Gelombang ke 2, Rico Sia sedang usulkan dipertengahan tahun atau menjelang akhir tahun 2022 yakni Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Wondama, Kabupaten Teluk bintuni, Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Kaimana.
Kegiatan yang akan didanai melalui dana Aspirasi Rico Sia dari Kementerian Perindustrian ini mencakup 12 paket kegiatan.
Rico Sia yang sangat peduli dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Papua Barat dikenal memiliki jiwa keadilan, menuturkan, untuk gelombang 1, kegiatan tersebut dibagi pada 6 wilayah di Papua Barat.
“Dapil lain mungkin 12 kegiatan hanya terfokus ke 1 titik atau maksimal 3 titik. Berbeda dengan Pak Rico, beliau perintahkan kami bagaimana caranya gelombang 1 ini disebar ke 6 titik agar banyak wilayah di Papua Barat yang merasakan bantuan Bimtek/Pelatihan kewirausahaan tersebut. Sehingga masing-masing wilayah akan mendapatkan 2 kegiatan,”terang tenaga ahli Sonia.
Data sementara dari 6 wilayah pun sudah terkumpul, dimana Kota Sorong akan mengadakan pelatihan (ukiran kayu dan batik Papua), Sorong (Service HP dan Las/Mesin Elektronik), Sorong Selatan (Anyaman dan Olahan Sagu), Tambraw (Olahan Kelapa dan Las), Maybrat (Noken dan Olahan Kacang Merah), dan Raja Ampat (Olahan Ikan dan Motor Tempel).
Data tersebut tidak terlepas dari hasil koordinasi dan pengumpulan data dari Dinas Perindustrian setempat yang ada dimasing-masing wilayah, serta aspirasi dari masyarakat lokal kepada Tim Survei.
Dinas di masing-masing wilayah sangat antusias dan menyambut hangat akan program yang diberikan oleh Rico Sia bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian. Serta mereka memberikan apresiasi atas inisiasi Rico Sia untuk membagi rata program tersebut kepada 6 wilayah di Papua Barat.(ros)