SORONG – Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan diri Solidaritas Hijau-Hitam dan Merah Putih, menggelar aksi demo menuntut Kapolres Sorong Kota, AKBP Johannes Kindangen,S.IK,MSi dan jajarannya menertibkan dan menutup praktek perjudian yang merajalela di penjuru Kota Sorong. Tuntutan tersebut diungkapkan dalam aksi unjuk rasa di depan Mapolres Sorong Kota, Senin (28/3).
Pantauan Radar Sorong, satu persatu orator menyampaikan orasi penegasan penutupan perjudian yang dinilai merusak moral generasi muda. Apalagi tersisa 5 hari lagi memasuki bulan suci Ramadan, maka massa aksi dengan tegas meminta penutupan tempat perjudian di Kota Sorong. ”Kapolres Sorong Kota yang baru hadir ini diharapkan membawa hal yang baru. Sebab perjudian ini bukan baru 1 atau 2 bulan, tetapi bertahun-tahun. Bahkan, masyarakat sudah mengklaim adanya perselingkuhan antara kepolisian dengan pihak togel,” kata salah satu orator.
Koordinator massa, Amir menjelaskan kegiatan perjudian khususnya Togel menjadi budaya yang memiliki dampak negatif yang cukup besar bagi generasi muda. Sebab, generasi muda saat ini lihat dalam bermain togel sehingga menghambat proses pembelajaran di dunia pendidikan. ”Beberapa hari lagi ummat Muslim akan memasuki bulan suci Ramadan, sehingga togel harus ditertibkan. Misalnya, togel dapat beroperasi setelah sholat Tarawih hingga makan sahur, setelahnya perjudian togel harus ditutup,” tegasnya.
Amir meminta agar pihak kepolisian secara transparansi menjelaskan jalur hukum perjudian di wilayah Kota Sorong sesuai UUD. Jika ada hukum yang membebaskan perjudian maka perlu transparansi dari pihak Polres Sorong Kota. ”Sebab, beberapa hari lalu dua tersangka bandar Togel telah ditangkap, yang menjadi pertanyaan adalah kenapa hanya 2 tersangka, bagaimana dengan yang lainnya,” tegasnya.
Sementara itu, Sekertaris Aksi, Abraham membacakan 3 poin tuntutan terhadap Polres Sorong Kota. Pertama, mendesak Kapolres Sorong Kota untuk menertibkan aktivitas togel selama bulan Suci Ramadan. Kedua, mendesak ke Polres Sorong Kota untuk menertibkan aktivitas perjudian di Kota Sorong selama bulan suci Ramadan. Ketiga, mendesak Kapolres Sorong Kota untuk menutup togel dan perjudian lainnya di Kota Sorong sesuai ketentuan perundang-undangan. ”Bila 3 atau 4 hari tuntutan tidak diindahkan, kami akan kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Kasat Samapta Polres Sorong Kota, Iptu Suprianto,SH usai menerima aspirasi massa mengatakan bahwa pihaknya akan menyerahkan aspirasi tersebut kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti. ”Kami menerima aspirasi dari massa. Selaku ummat Muslim, saya juga menghargai bulan suci Ramadan. Dimana, berbagai tempat hiburan malam dan kegiatan malam kalau bisa dikurangi, bukan dihapuskan sama sekali, sebab, pelaku usaha juga memiliki izin. Mari saling mengawasi,” ucapnya. (juh)