Nelson : Teman-teman Mati Semua. Semuanya Mati Dibantai
JAKARTA – Nelson Sarira selamat dari serangan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Nelson menjadi satu dari sejumlah karyawan PT Palapa Ring Timur Telematika (PTT) yang mengalami serangan teroris KKB. Delapan karyawan PTT tewas akibat serangan KKB pimpinan Aibon Kogeya pada Rabu (3/3). Nelson berhasil menyelamatkan diri dari penyerangan sadis tersebut.
Nelson dievakuasi Satgas Damai Cartenz pada, Sabtu (5/3). Selama tiga hari dia menunggu diselamatkan aparat dari kebengisan teroris KKB. Proses evakuasi Nelson berlangsung begitu emosional. Dia dibawa Satgas Damai Cartenz menggunakan helikopter dari kamp PT Palapa Timur Telematika di Kampung Jenggereng, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Bisa jadi Nelson melewati tiga hari terpanjang di Kampung Jenggereng untuk diselamatkan aparat dari kekejian KKB. Evakuasi Nelson berlangsung begitu mendebarkan.
Helikopter yang mengevakuasi Nelson tampak tidak sampai menyentuh tanah saat melakukan proses evakuasi. Helikopter karavan itu langsung terbang begitu Nelson masuk ke dalam kabin. ”Pada pukul 10.13 WIT, tim yang melaksanakan evakuasi berhasil melakukan evakuasi terhadap korban yang masih selamat atas nama Nelson,” kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.
Tak lama setelah Nelson masuk ke helikopter, dirinya langsung menangis haru. Emosinya tak dapat ditahan karena telah dijemput aparat. ”Teman-teman mati semua. Semuanya mati dibantai,” katanya. Nelson, yang mengenakan sweater, menangis dan mengusap air matanya. Petugas yang ada di dalam helikopter menenangkan Nelson dan memintanya minum air. ”Sabar, sabar. Tetap, tenang. Minum air. Mereka ada di mana?” tanya petugas kepada Nelson sambil menunjukkan sebuah gambar seperti peta lokasi. ”Semua di sana. Sewaktu diserang, saya keluar kamp, masuk ke jurang,” kata Nelson.
Nelson sempat melambaikan ke kamera CCTV yang ada di kamp PTT setelah KKB melakukan penyerangan. Saat itu dia berharap diselamatkan oleh pihak yang melihat rekaman CCTV tersebut. Nelson lalu dibawa ke Mapolres Mimika guna mendapat perawatan medis lebih lanjut. Saat ini Nelson masih dalam proses pemulihan guna dimintai keterangan terkait dengan keberadaan rekan-rekan karyawan PTT lainnya guna dilakukan evakuasi lanjutan.
Nelson mengungkap detik-detik delapan rekannya dibunuh teroris KKB Papua. Nelson mengatakan teroris KKB membawa senjata tajam untuk menyerang kamp PTT. ”Dari hasil keterangan sementara, dua personel Satgas yang melakukan penyelamatan sempat bertanya kepada korban. Korban menjelaskan pelaku diperkirakan 10 orang dengan membawa berbagai macam senjata tajam, seperti parang, kapak, dan lainnya,” kata Kepala Operasi Cartenz Damai Papua Kombes Muhammad Firman kepada wartawan di Polres Mimika, Sabtu (5/3). ”Kemudian pelaku langsung masuk melakukan pembantaian di kamp PTT,” sambung Kombes Firman.
Nelson mengatakan serangan terjadi sekitar pukul 03.00 Wita pada Rabu (2/3) di Tower B3, Kampung Jenggeran, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Nelson langsung kabur saat serangan terjadi. ”Kemudian menjelaskan lagi, dia sempat kabur pada saat pembantaian,” katanya. Nelson baru kembali ke kamp PTT saat suara pelaku tak lagi terdengar. Nelson begitu syok ketika menemukan delapan orang rekannya tewas akibat dibantai KKB. ”Kemudian korban setelah kabur, situasi tidak ada lagi dengar suara teriak-teriak dari para pelaku, korban kembali ke kamp dan melihat teman-temannya sudah dalam keadaan meninggal dunia,” katanya.
Polisi mengatakan evakuasi delapan jenazah karyawan PTT yang tewas dalam serangan teroris KKB dijadwalkan pada Senin (7/3). Sebanyak 17 warga lokal dikirim ke lokasi untuk membantu evakuasi jenazah secara manual ke Sugapa agar bisa diterbangkan ke Timika.
Nelson bercerita detik-detik delapan rekannya dibunuh teroris KKB Papua. ”Dari hasil keterangan sementara, dua personel Satgas yang melakukan penyelamatan sempat bertanya kepada korban. Korban menjelaskan pelaku diperkirakan 10 orang dengan membawa berbagai macam senjata tajam, seperti parang, kapak, dan lainnya,” kata Kepala Operasi Cartenz Damai Papua Kombes Muhammad Firman seperti dilansir detikSulsel, Sabtu (5/3). ”Kemudian pelaku langsung masuk melakukan pembantaian di kamp PTT,” sambung Kombes Firman.
Kepada petugas, Nelson menjelaskan serangan terjadi sekitar pukul 03.00 Wita, Rabu (2/3) di Tower B3, Kampung Jenggeran, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Tak pikir panjang, Nelson langsung kabur saat serangan terjadi. ”Kemudian menjelaskan lagi, dia sempat kabur pada saat pembantaian,” katanya. Nelson baru kembali ke kamp PTT saat suara pelaku tak lagi terdengar. Namun nahas, Nelson menemukan delapan rekannya meninggal dunia. ”Kemudian korban setelah kabur, situasi tidak ada lagi dengar suara teriak-teriak dari para pelaku, korban kembali ke kamp dan melihat teman-temannya sudah dalam keadaan meninggal dunia,” katanya.
Dilansir Antara, Sabtu (5/3), Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan 17 warga dalam perjalanan dari Beoga ke lokasi jenazah. Rombongan 17 warga diperkirakan tiba di lokasi setelah dua hari perjalanan. ”Sebanyak 17 Warga dari Beoga itu merupakan bantuan dari Bupati Puncak yang akan berjalan kaki selama dua hari hingga ke TKP, yang merupakan kamp PT PTT,” ujar Irjen Mathius.
Mathius mengatakan kemungkinan ke-17 warga Beoga itu akan tiba pada Minggu (6/3) atau Senin (7/3). Apabila kondisi memungkinkan, evakuasi akan langsung dilakukan pada hari rombongan tiba. Menurut Mathius, rencananya ketujuh jenazah itu akan dibawa ke Sugapa terlebih dahulu. Dari Sugapa, jenazah bakal diterbangkan ke Timika. ”Evakuasi jenazah karyawan PTT menunggu informasi dari masyarakat yang saat ini sedang berjalan kaki selama dua hari menuju TKP,” jelas Fakhiri seraya berharap semuanya berjalan lancar tanpa kendala berarti. Identitas korban meninggal seperti dirilis polisi yakni Bona Simanulang, Renal Tagase, Bili Gadi Balen, Jamaluddin, Syahrul Nurdiansyah, Eko Satyansah, Bebi Tabuni dan Ibo.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2022 Kombes Pol Muhamad Firman, S.IK,. M.Si memimpin proses evakuasi pekerja PTT (Palapa Timur Telematika) dan berhasil menyelamatkan 1 korban selamat dari penembakan KKB, Sabtu (5/3). Dalam proses evakuasi tersebut Personil Ops Damai Cartes berhasil mengevakuasi 1 orang korban penembakan dari PTT (Palapa Timur Telematika). Sinergitas personel TNI-Polri diterjukan dan berhasil untuk melakukan evakuasi korban.
Berbekal dari informasi dan data yang dimiliki tim evakuasi langsung menuju sasaran keberadaan dari korban yang selamat saat ini. Kurang dari 2 jam, korban selamat, Nelson Sarira berhasil dievakuasi oleh personel gabungan OPS Damai Cartenz. ”Korban selamat telah berhasil dievakuasi, selanjutnya diarahkan ke Mapolres Mimika guna mendapat perawatan medis lebih lanjut,” tutup Kaops. Hingga saat ini korban selamat masih dalam proses pemulihan guna dimintai keterangan terkait dengan keberadaan rekan rekan dari karyawan PTT lainya guna dilakukan evakuasi lanjutan. (jbr/**/al)