Catatan : Tupono
Dengan kemajuan ilmu dan teknologi membuat semua serba mudah, tak terkecuali pekerjaan wartawan. Semua orang sekarang seakan akan bisa menjadi wartawan. Banyak institusi yang memiliki staf humas dengan kemampuan yang tinggi bisa membuat release berita, bahkan ada yang tiap hari.
Saya sebenarnya ikut senang dengan adanya materi release berita dari institusi institusi tersebut, namun semua dimuat di media sangat tergantung dari kebijakan redaksi masing masing. Semisal releasenya menyangkut berita pariwara atau promosi tentunya harus berbayar dan ada hitung hitungannya ya.
Tapi banyak dijumpai release semacam itu tetap lolos menjadi ‘produk jurnalik’ dan sampai ke pembaca. Release semacam itu memang aman tidak perlu membutuhkan konfirmasi lagi, mengingat beritanya yang aman aman saja dan tidak menyudutkan pihak tertentu. Sedangkan karya jurnalistik rata-rata membutuhkan adanya konfirmasi. Paling tidak beritanya harus berimbang.
Dengan momentum Hari Pers Nasional (HPN) ke 76 tentunya dunia jurnalistik harus terus berbenah agar produknya betul-betul bisa diterima pembaca dari semua kalangan. Boleh memuat berita berita release, tapi ya tolong dipilah pilah apakah release tersebut memang murni berita atau bersifat promosi. Kalau berita promosi terus dimuat tanpa ada biaya yang rugi tentu adalah medianya.
Bahkan, di kalangan wartawan ada obrolan kalau lomba jurnalistik yang dilakukan institusi tertentu bukan karena kualitas beritanya, tetapi gara gara siapa yang paling banyak memuat releasenya. Sayang ya kalau yang diobrolkan wartawan tersebut nyata adanya.
Dengan adanya release wartawan sekarang sehari bisa membuat banyak berita, karena tidak perlu susah payah ke lokasi wartawan sudah mendapatkan beritanya. Ada yang kreatif mengganti lead berita dan judul berita. Tapi banyak juga yang hanya kopi paste.
Kalau lokasinya jauh seperti di Koormada III di Katapop mungkin wajar kalau rekan-rekan wartawan hanya mengandalkan release. Karena untuk ke Katapop setidaknya dibutuhkan waktu dua jam pulang pergi belum lagi waktu di sana. Kalau wartawannya kreatif tentunya bisa mendapatkan beberapa berita dengani beberapa angle. Jadi pulang tidak hanya membawa satu berita, tetapi bisa dua, tiga berita. Ayo kawan-kawan bikin karya jurnalistik tanpa harus menunggu adanya release. (***)