SORONG – Tokoh intelektual Papua Barat, Julian Kelly Kambu,ST,MSi mengatakan, komitmen masyarakat Papua Barat di wilayah Sorong Raya untuk mendorong terbentuknya Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Papua Barat Daya (PBD) yang akan berpusat di Kota Sorong, harus disikapi serius oleh pemerintah pusat, karena untuk menjawab rentang kendali pelayanan administrasi pemerintahan pusat dan daerah, pembangunan dan pembinaan masyarakat, tidak ada konsep lain terkecuali melalui konsep pemekaran provinsi maupun kabupaten-kota.
Menurutnya, perjuangan pemekaran PBD bukan keinginan elit tertentu, keinginan kelompok tertentu atau etnis tertentu, tetapi murni perjuangan rakyat nusantara (Sabang-Merauke) yang ada di wilayah Sorong Raya. “Buktinya, Provinsi Papua Barat dulu itu hanya berapa kelompok intelektual saja yang berjuang tapi sekarang banyak orang yang menikmati,” ucapnya.
Dikatakan, tanah Papua yang luasnya tiga setengah kali pulau Jawa, tidak bisa dibangun dengan konsep lain, tetapi tanah Papua harus dibangun melalui konsep pemekaran wilayah. ”Tanah Papua yang terdiri dari gunung-gunung, lembah-lembah yang penuh misteri ini, harus bangun dengan konsep pemekaran wilayah provinsi dan kabupaten-kota,” tandasnya sembari menambahkan bahwa komitmen pemerintah dan masyarakat melalui Tim Percepatan Pemekaran DOB-PBD sudah sangat jelas, tidak ada pro-kontra di rakyat, tinggal bagaimana komitmen pemerintah pusat untuk mengeksekusi aspirasi rakyat di Papua Barat.
Ditegaskannya, aspirasi pemekaran PBD bukan keinginan elit tertentu, tetapi ini sejak awal perjuangan ini murni keinginan masyarakat Papua Barat khususnya yang berdomisili di wilayah Sorong Raya. Kalau perjuangan ini hanya diperjuangkan oleh elit-elit tertentu, pasti semangat perjuangan ini sudah redup, karena tercatat sebagian tokoh-tokoh pejuang pemekaran ada yang sudah pindah ke alam lain. ”Itu artinya bahwa perjuangan ini sampai kapanpun tetap diperjuangkan hingga terbentuk,” tegas Kelly Kambu. (ris)