SORONG – Anita, kakak kandung almarhumah Melanie Safitri (24) vokalis Rockvolution Band yang turut menjadi korban terbakarnya gedung tempat hiburan malam (THM) Double O Kota Sorong, merasa lega lantaran jenazah adiknya bisa teridentifikasi. Ia pun menerima kenyataan adik bungsunya tersebut telah meninggal dunia.
Anita menceritakan sebulan sebelum meninggal, adiknya Melanie mengirimkan pesan singkat kepada calon suaminya bahwa jika ia meninggal di Papua, tolong dijemput. “Informasi kematian almarhumah kami tahu dari keluarga, media dan pihak management,” kata Anita.
Dikatakannya, Melanie merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara dan semasa hidup memang agak tertutup, ceria dan lumayan keras kepala. Adiknya sudah sejak 2018 mulai terjun di dunia musik sebagai penyanyi. ”Sebenarnya almarhumah pada 30 Januari 2022 sudah membooking tiket kembali ke Balikpapan guna mengurus berkas-berkas pernikahan bersama kekasihnya pada bulan Februari 2022 nanti,” pungkasnya. Sayang, rencana pulang untuk menikah dengan kekasih hati, tapi Tuhan berkehendak lain, Melanie Saftri justru pulang tak bernyawa imbas dari pertikaian maut yang terjadi Senin (24/1) malam.
Tersisa 12 Jenazah Belum Terindentifikasi
Sementara itu, dua jenazah korban pembakaran gedung Double O Kota Sorong berhasil teridentifikasi oleh Tim DVI Mabes Polri dan Tim Dokkes Polda Papua Barat pada Senin (31/1). Kedua jenazah tersebut berjenis kelamin perempuan yang merupakan waiters Double O serta Vokalis Rockvolution Band.
Kabid DVI Mabes Polri, Kombes Pol drg. Ahmad Fauzi menjelaskan, berdasarkan keputusan sidang rekonsiliasi kedua, tim DVI kembali berhasil mengidentifikasi 2 jenazah berjenis kelamin perempuan, pertama almarhumah Wida V. Bastian (29), asal Kota Sorong yang merupakan waiters di Double O dan jenazah almarhumah Melani Safitri (24) asal Kalimantan Tengah yang merupakan vokalis Rockvolution Band. ”Keduanya teridentifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan gigi, catatan medis dan properti yang melekat pada kedua jenazah. Hingga saat ini, total jenazah yang berhasil teridentifikasi sebanyak 5 orang, dan tersisa 12 jenazah korban pembakaran Double O yang dalam proses identifikasi,” paparnya.
Pihaknya, tambah Kabid DVI Polri akan melaksanakan rekonsiliasi ketiga, dan semoga ada jenazah yang dapat diidentifikasi. Menanyakan kendala yang dialami, drg. Ahmad Fauzi menuturkan kendalanya hanya mengenai waktu, namun proses pemeriksaan masih berlangsung dan data-data sudah lengkap. (juh)