SORONG – Minimnya jumlah personel pada Badan Pencarian dan Pertolongan di wilayah Indonesia, terlebih khusus di wilayah Sorong menjadi tolak ukur dilaksanakannya latihan Potensi SAR yang melibatkan 100 peserta perwakilan dari lembaga, kementerian hingga instansi TNI/Polri hingga akademi.
Di tahun 2022, Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) diberikan target 5000 potensi SAR, sehingga setiap Kantor SAR yang terletak dari Sabang hingga Marauke mengadakan 2 kegiatan pelatihan potensi SAR dengan jumlah 100 peserta. Dalam pelatihan tersebut, ilmu dasar SAR yakni medical first responden dan pertolongan di permukaan air atau water rescue yang akan dilatihkan.
Khusus di wilayah Basarnas Sorong, dilaksanakan pada dua tempat yakni Asrama Haji dan Apsor Kota Sorong dengan pelaksanaan latihan selama 6 hari.
Direktur Bina Potensi Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan, Drs. Mochammad Hernanto menjelaskan, Sorong ini memiliki sisi yang lengkap yakni memiliki perairan luas hingga dataran tinggi. Sebab kecelakaan maupun bencana tidak dapat diprediksi, oleh karena itu penting dilaksanakan latihan potensi SAR terhadap para peserta.
“Rapat koordinasi SAR daerah dan latihan potensi SAR ini merupakan upaya yang dilakukan agar unsur SAR yang ada di wilayah kerja kantor Basarnas Sorong dapat bersinergitas memberikan penyelamatan terhadap korban yang mengalami kecelakaan dan ketika melakukan operasi SAR dapat lebih profesional serta terkoordinasi,”jelasnya kepada awak media, Senin (14/2).
Mochamad Hernanto berharap Basarnas dapat berkoordinasi dengan seluruh lini dengan cara pentahelic dengan kementerian, lembaga maupun instansi serta TNI/Polri. Sehingga ketika terjadi musibah, dapat bekerja sama untuk membantu menyelamatkan korban.(juh)