Ada Beberapa Pedagang Menolak Pindah
SORONG-Wali Kota Sorong, Drs.Ec.Lambert Jitmau,MM memimpin langsung penggusuran Pasar Boswesen, Selasa (25/1).
Dari pantauan Radar Sorong, meski masih ada pedagang yang enggan pindah dan tidak mau membongkar lapaknya sendiri setelah batas waktu diberikan, Pemerintah Kota Sorong melalui Satpol PP dibantu TNI tetap melakukan penggusuran yang memakan waktu berjam-jam. Sejak pukul 10.00 WIT hingga pukul 13.00 WIT.
Sebelumnya, Wali Kota Sorong, Drs.Ec.Lambert Jitmau,MM menggelar apel pasukan gabungan Satpol PP dan TNI yang berlangsung di Lapangan Apel Kantor Wali Kota Sorong, Selasa (25/1) pada pukul 09.00 WIT untuk melakukan penertiban pasar Boswesen.
Usai memimpin apel gelar pasukan, Wali Kota Sorong, Drs.Ec.Lambert Jitmau,MM beserta jajaran di Lingkup Pemkot dan OPD terkait serta Komandan Kodim 1802/Sorong Letkol Inf Tody Imansyah, pada pukul 09.55 WIT langsung menuju Pasar Boswesen untuk eksekusi penggusuran
Sesampainya di sana, dari Pantauan Radar Sorong, sudah ada satu unit excavator berwarna biru yang siap merubuhkan lapak-lapak milik pedagang Pasar Boswesen yang masih berdiri kokoh di atas lahan milik Pemerintah Kota Sorong tersebut.
Selain itu, setibanya Wali Kota Sorong, Drs.Ec.Lambert Jitmau,MM langsung menyapa para pedagang. Beberapa titik di Pasar Boswesen sudah terlihat kosong, namun yang belum dibongkar adalah pedagang yang enggan pindah. Tapi wali kota kembali menegaskan bahwa pedagang harus pindah, sehingga lapak-lapak pedagang, suka atau tidak suka, tetap dibongkar.
Kendati cacian dan hinaan yang dilontarkan bertubi-tubi kepada orang nomor satu di lingkup Pemerintahan Kota Sorong ini, ia tetap tersenyum dengan menyapa balik dengan bahasa yang lebih sopan. Bahkan tak hanya itu, operator alat berat dilempari batu, beruntung tidak cidera sehingga penggusuran tetap berjalan.
“Kita sama-sama tahu, memang ada perbedaan persepsi. Tetapi tidak sampai 10% karena 90% lebih semua sudah pindah di Pasar Modern. Kita bongkar jadi tidak boleh ada kompromi karena saya sudah rapat berkali-kali. Kita sudah gusur semua kasih rata,” kata Wali Kota dengan senyum khasnya.
Dijelaskan wali kota bahwa Sebelumnya areal yang ada tersebut dan orang yang ada di situ tahu bahwa dulu ruko-ruko dan bangunan yang megah ada di situ digusur juga. Karena adanya Pasar Modern sehingga ia membangun jalan dua jalur.
“Kemudian bangunan yang ada, saya ganti rugi dan saya gusur rata. Masyarakat paham dan pindah. Jadi waktu itu karena Pasar Modern masih sementara membangun, kemudian masyarakat yang itu saja datang kepada saya dan minta izin untuk pinjam tempat itu. Kata mereka bagus untuk gunakan sementara menjual. Saya bilang oke tapi saya tidak bisa bantu kamu (pedagang). Kamu datang bikin lapak apa adanya, kamu bangun dengan cara sendiri,”tuturnya.
Ia menegaskan, diperbolehkannya yaitu dengan satu persyaratan, jika sewaktu-waktu kalau dibutuhkan maka pindah tanpa alasan. Dan para pedagang setuju. Hal ini juga bukan tiba-tiba karena dari 5 bulan lalu sudah sosialisasi terus. Karena di Pasar Modern itu sudah dibagi habis dan mereka-mereka itu saja.
Menurut, Wali kota bahwa Masing-masing (pedagang) sudah punya tempat, hanya saja mereka tidak pindah. Sehingga ia gusur. Ada perbedaan tidak apa-apa, tapi kalau dibiarkan dari waktu ke waktu, tidak bisa.
“Saya juga sudah bangun lapak untuk pedagang ikan. Kemudian di Pasar Mama-mama Papua ada 3-4 baris untuk penjalan ikan. Dan bagus mereka sudah terima. Nanti saya akan bangun taman hiburan untuk masyarakat Kota Sorong juga,” sambungnya.
Wali Kota menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berkolaborasi bersama membantu penertiban Pasar Boswesen tersebut.
Dari pantauan Radar Sorong, Salah satu pedagang terlihat tidak terima lapaknya digusur rata dengan tanah. Namun pihak Pemkot tetap menjelaskan bahwa sudah memberikan waktu yang cukup lama untuk pindah ke Pasar Modern. Sementara pedagang lainnya mendukung proses penggusuran tersebut, terlihat ada dengan rela membela wali kota ketika dicaci maki pedagang yang enggan pindah.
“Kita sudah dikasih tempat bagus, kalau semua pindah di sana kan pasti orang semua belanja di sana,” ujarnya.(zia)