SORONG – Pemerintah Kabupaten Tambrauw kembali menjalin kerjasama dengan PLN UP3 Sorong dalam rangka menyediakan sistem kelistrikan yang handal bagi masyarakat. Komitmen tersebut diawali dengan pertemuan kedua belak pihak, pada Jumat (28/1).
Dalam pertemuan tersebut, baik Pemerintah Kabupaten Tambrauw maupun PLN UP3 Sorong saling sharing dan diskusi mengenai rencana pengembangan di sistem kelistrikan di Kabupaten Tambrauw.
Bupati Tambrauw, Gabriel Asem mengatakan, kerja sama tersebut sangatlah penting. Mengingat pemerintah daerah wajib memenuhi kebutuhan kelistrikan bagi masyarakat.
“Ini merupakan salah satu tanda bahwa negara dan pemerintah hadir untuk masyarakat. Sebagai salah satu wujud nyata pelayanan umum bagi masyarakat di bidang kelistrikan,” ujar Gabriel Asem.
Diketahui, Kabupaten Tambrauw banyak memiliki sungai kecil dan besar. Melihat potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten Tambrauw telah berupaya memanfaatkan melimpahnya air sungai tersebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH).
Manager PLN UP3 Sorong, Martha Adi Nugraha secara gamblang mengakui, dirinya melihat Pemerintah Kabupaten Tambrauw sangat konsen terkait dengan potensi air di sana. Bahkan ada Perda khusus yang sudah dibuat guna pelestarian air bersih.
“Saya pikir sangat tepat jika Pak Bupati fokus melirik dan memanfaatkan potensi air di sana. Oleh karena itu pengembangan PLTMH baik skala kecil maupun menengah dibuat dengan memanfaatkan potensi yang ada,” ungkap Adi.
Menurutnya, komitmen Pemkab Tambrauw cukup selaras dengan transisi energi secara global menggunakan energi baru terbarukan (EBT) guna meminimalisasi emisi karbon. Saat ini, Kabupaten Tambrauw sudah memiliki dua PLTMH, yakni PLTMH Warabiyai Sausapor dan Warabiyai II.
Pihak PLN sendiri menyorot rencana pengembangan sistem kelistrikan akan dilakukan di Fef. Sebab, hingga suplai listrik di Fef sebagai Ibukota Kabupaten masih belum bisa 24 jam. Dengan demikian pihak PLN mengajukan pemambahan mesin sehingga sistem kelistrikan Fef lebih baik.
“Harapannya Fef sebagai Ibu Kota Kabupaten dapat dialiri listrik selama 24 jam. Apalagi sudah ada pembangkit di Tambrauw. Namun masuknya pembangkit juga harus diimbangi dengan penyerapan daya, sehingga tidak terbuang sia-sia. Memang harus selaras, ketika hulu jadi, harusnya hilir sudah siap,” ungkapnya.
Berkaitan dengan rencana tersebut, Bupati Tambrauw menyebutkan tak ada target khusus namun secepatnya akan diupayakan untuk merealisasikan program kelistrikan tersebut.
“Target khusus tudak ada, tapi diupayakan secepatnya. Sementara saat ini mesinnya sudah ada, tinggal kita membahas terkait kelanjutan nanti seperti apa, PLN juga akan survei. Kalau memang sudah oke, pasti kita jalan,” tandas Gabriel Asem. (ayu)