Harus Mempertanggungjawabkan Perbuatannya
MIMIKA – Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa langsung ke Mimika saat mendapat kabar anggotanya gugur ditembak Kelompok Separatis Teroris (KST) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak pada Kamis (27/1) pagi. Kedatangan Panglima TNI disambut Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono,MA beserta para pejabat TNI-Polri di Bandara Mozes Kilangin Timika.
Panglima TNI beserta rombongan didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih selanjutnya menuju Mako Yonif R 754/ENK dalam rangka melayat 3 Prajurit Satgas Kodim YR 408/SBH yang disemayamkan di Aula Yonif R 754/ENK. Pada Jumat (28/1), Panglima TNI mengadakan rangkaian kegiatan dengan melaksanakan video conference (vicon) dengan satuan jajaran TNI, dan pada pukul 14.45 WIT melaksanakan konfrensi pers dengan media cetak, elektronik dan online di Loby Rimba Papua Hotel Mimika.
Panglima TNI mengatakan ketiga prajurit TNI yang gugur telah dievakuasi Kamis (27/1) siang pukul 12.00 WIT dari Ilaga, kemudian disemayamkan di Mayonif 754/ENK. ”Saya sendiri beserta pejabat dari Mabes TNI, tadi malam juga sudah mengunjungi Mayonif 754/ENK dan memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum tiga prajurit kami yang gugur di Ilaga,” kata Jenderal Andika. ”Kami sudah pelajari mulai tadi malam, berdasarkan penjelasan-penjelasan dari beberapa individu yang juga berada di Ilaga, termasuk barusan juga dengan seluruh jajaran di Kodam Cenderawasih. Intinya, sebetulnya dari pihak TNI tidak ada sedikit pun usaha-usaha yang memprovokasi, tidak ada,” tambahnya.
Jenderal Andika menyatakan bahwasannya semua prajurit TNI melakukan tugas rutin dan justru pada saat bertugas itulah diserang. ”Jadi terus terang mereka-merekalah yang memilih cara-cara yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan ini. Para pelaku penembakan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kami sudah memiliki beberapa nama para pelaku penembakan dan kita kejar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegas Panglima TNI.
Menyikapi kejadian tersebut, Panglima TNI mengatakan telah melakukan evaluasi juga tentang apa yang harus dilakukan kedepannya, khususnya bagi prajurit yang bertugas di Papua. ”Kalau dari pihak kami TNI, tidak ada lagi korban yang timbul atau jatuh akibat tindakan-tindakan kami atau tindakan TNI, bahkan tidak melakukan tindakan-tindakan pidana yang memang melanggar hukum nasional, Negara Republik Indonesia. Tetapi jatuhnya korban dari pihak TNI ini, karena tadi, seperti yang terjadi di Maybrat, Papua Barat kemarin dengan yang di Gome, Kabupaten Puncak. Ini adalah tindakan-tindakan melawan hukum, tindak pidana pembunuhan yang dilakukan oleh beberapa oknum masyarakat. Inilah yang kami evaluasi juga,” jelas Panglima TNI.
”Jadi, menyangkut tentang apa langkah selanjutnya, sudah saya lakukan untuk kesekian kalinya, tapi semakin detail, semakin menggunakan dua insiden terakhir sebagai bahan evaluasi. Untuk penambahan pasukan tidak ada, tetap menggunakan mereka yang bertugas disana untuk melakukan tugas-tugas Kodim dan Koramil,” tambahnya.
Menurutnya, prajurit TNI di lapangan selalu melakukan komunikasi sosial dengan semua masyarakat. ”Disitulah prajurit TNI juga mengajarkan dan menyampaikan bagaimana mereka membangun, bagaimana mereka hidup bekerja dan menyekolahkan anak-anak. Jadi sama halnya seperti yang kita lakukan di provinsi-provinsi lain, begitu juga bagaimana kita TNI membantu masyarakat di Papua untuk hidup lebih baik lagi,” pungkasnya.
Tiga Prajurit Korban Penembakan KST Dipulangkan ke Kampung Halaman
Jenazah tiga prajurit TNI Satgas Kodim YR 408/SBH korban penembakan KST atau KKB pada 27 Januari 2022 di Kabupaten Puncak, dipulangkan ke kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan. Sebelum jenazah diberangkatkan ke kampung halaman masing-masing, terlebih dahulu digelar upacara pelepasan jenazah yang dilangsungkan di Aula Mayonif R 754/ENK, Timika, Jumat (28/1).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga,SH,MH mengungkapkan, upacara pelepasan jenazah prajurit TNI dilaksanakan sekitar pukul 06.15 WIT. Upacara dipimpin Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya Dandim 1710/Mimika selaku inspektur upacara. Turut hadir Letkol (P) Deni Indra Murdianto,S.Sos,M.TR Han,M.M. (Danlanal Timika), AKBP I Gusti Gede Era Adhinata,S.IK. (Kapolres Mimika), Kompol Afrizal Asri (Danyon B Brimob Mimika) dan Yulianus Sasarari,S.Sos,MM (Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Mimika). ”Selanjutnya ketiga jenazah prajurit TNI (Alm) Serda M. Rizal Maulana Arifin, (Alm) Pratu Tuppal Halomoan Baresa dan (Alm) Pratu Rahman Tomilawa dibawa menuju Bandara Timika untuk diterbangkangkan menuju kampung halaman masing-masing,” jelas Kapendam Cenderawasih.
Jenazah (Alm) Serda M. Rizal Maulana Arifin diberangkatkan dari Terminal UPBU Bandara Moses Kilangin Timika menuju Bandung pada pukul 07.00 WIT menggunakna Batik Air rute penerbangan Timika-Jayapura-Makassar-Bandung. Jenazah (Alm) Pratu Tuppal Halomoan Barasa diberangkatkan menuju Jambi pukul 07.02 WIT menggunakan pesawat Batik Air via Jakarta. ”Sedangkan jenazah (Alm) Pratu Rahman Tomilawa akan diberangkatkan menuju Ambon via Makassar pada pukul 17.30 WIT menggunakan pesawat Batik Air, namun karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan sehingga ditunda sementara. Direncanakan pesawat akan mencoba lagi menuju Timika setelah cuaca membaik,” jelas Kolonel Inf Aqsha Erlangga. (al)