Nimbrod Seda : Jangan Sampai Harga Bapok di Kabupaten Sorong Lebih Mahal dari di Sorsel
AIMAS – Kenaikan harga bahan pokok (Bapok) yang dirasakan masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Sorong belakangan ini masih dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan normal. Sebab kenaikan harga Bapok tidak lebih dari dua kali lipat sehingga masih tergolong terjangkau.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Kadis Perindagkop) Kabupaten Sorong, Nimbrod Sesa mengatakan, inflasi di Kabupaten Sorong sebenarnya tidak terlalu tinggi. Bapok yang lonjakan harganya paling tinggi hanya minyak goreng.
Namun diketahui bersama bahwa kenaikan harga mintak goreng saat ini menjadi masalah global karena mahalnya harga minyak sawit mentah. Sehingga masalah tersebut bukan lagi menjadi wewenang Disperindagkop.
“Pengaruh kenaikan minyak goreng bukan ada pada pedagang. Namun karena memang terjadi kenaikan harga secara global akibat mahalnya minyak sawit. Maka kami tidak bisa lakukan tindakan khusus untuk itu,” ujarnya.
Nimbrod menduga kenaikan harga bapok saat ini pengaruh Hari Raya Natal kemarin. Namun secara umum, kenaikan Bapok kali ini dinggap masih dalam ambang batas yang wajar.
Dikatakan Nimbrod, pihaknya bersyukur karena rencana penerapan PPKM level 3 secara nasional batal direalisasikan. Dengan demikian, secara tidak langsung juga menekan terjadinya inflasi.
“Saya sempat was-waa juga, bayangkan kalau PPKM level 3 secara nasional ditetapkan maka inflasi akan semakin tinggi. Karena seluruh aktivitas masyarakat akan dibatasi, sehingga dapat memicu inflasi. Tapi kami bersyukur karena status PPKM level 3 tidak jadi diterapkan. Jika kondisi tersebut benar-benar terjadi maka tentu akan melumtuhkan aktivitas di berbagai sektor,” bebernya.
Nimbrod menambahkan, Disperindagkop Kabupaten Sorong memastikan bahwa kenaikan harga bapok masih di bawah kontrol. Bahkan setiap hari Kadisperindagkop telah memerintahkan stafnya untuk melakukan pengawasan di lapangan. Ia juga mengecam tak segan-segan mencabut izin bagi pelaku usaha jika terbukti bermain harga.
“Akhir tahun kemarin kami sudah rapat dengan para pelaku usaha. Sudah kami tekankan kepada mereka agar jangan sampai harga Bapok di Kabupaten Sorong lebih mahal dibanding di Sorsel. Kalau sampai terjadi seperti itu, maka saya pastikan izin usaha akan kami cabut,” kecamnya. (ayu)