Ulat Maggot Pengurai Sampah Tercepat
SORONG-Setelah berkunjung ke Kebun Kompipa, Kabupaten Sorong pada Selasa (4/1) Kepala Dinas PPLH Kota Sorong, Julian Kelly Kambu, M.Si mengatur strategi awal memecahkan masalah sampah organik di wilayah Kota Sorong.
Salah satu strateginya yakni melibatkan ulat Maggot yang merupakan pengurai sampah handal serta bernilai ekonomi tinggi. Sehingga, selain membersihkan tumpukkan sampah organik di Kota Sorong, juga memiliki peluang bisnis yang menjanjikan.
Kepada Radar Sorong, Kepala Dinas PPLH Kota Sorong, Julian Kelly Kambu, menjelaskan, setelah penyerahan bidang kebersihan ke Dinas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan tahun 2022, sampah menjadi salah satu field projeknya di tahun 2022. Oleh karena itu, dengan menggandeng Mbah Gimbal menjadi instruktur, Kelly akan melaksanakan edukasi.
“Tidak perlu mendatangkan instruktur dari luar Sorong, ada Mbah Gimbal yang sudah memiliki miniature dan laboratoriumnya di Kabupaten Sorong. Tinggal, kita dukung dengan membuatnya semakin besar lagi,”jelasnya kepada awak media, Selasa (4/1)
Menurut Kelly, sampah merupakan sumber daya dimana ada sampah maka di situ ada berkah. Sebenarnya, sambung Kelly, peluang bisnis untuk memberdayakan masyarakat dan mengedukasi mahasiswa adalah berawal dari sampah. Sebab sampah kini bukanlah masalah melainkan solusi menjawab pemberdayaan masyarakat dan masalah ekonomi.
“Kita lihat di sini, Mbah Gimbal membuat konsep Three In One, dimana ada pemeliharaan ayam, kemudian sampah organik dibuang bersama dengan kotoran ayam. Selanjutnya Maggot memakan sampah, dan perlahan Maggot akan menjadi Pre Puppa, dan Pre Puppa tersebut bisa untuk makan Ikan, ayam maupun Babi,”ujarnya.
Ia menjelaskan, konsep Three In One ini akan didesain minimal di semua kelurahan di Kota Sorong. Sehingga semua jenis sampah rumah tangga seperti sayur, ikan dan makanan dapat di kelola di tingkat kelurahan. Apalagi saat ini Kota Sorong sudah memiliki Perda Pengelolaan dan Pengurangan sampah serta retribusi sampah.
“Semua warga Kota Sorong ini adalah sumber penghasil sampah rumah tangga. Dimana sebanyak 85 persen adalah sampah organik. Kita harus yakinkan kepada Kepala Daerah atau politisi di DPRD Kota Sorong bahwa persoalan sampah bukan lagi menjadi masalah yang harus diributkan, sudah ada solusi jadi dimana ada sampah di situ ada berkah. Secara kebijakan kami akan kawal,” tuturnya.
Sementara itu, Eko Tugaskusno atau dikenal sebagai Mbah Gimbal ia melakukan penelitian bagaimana pemanfaatkan sampah organik. Ternyata sampah organik ini bisa terproses dengan cepat ketika dimakan oleh Maggot. Ulat Maggot ini memiliki protein tinggi bagi pangan ikan, ayam maupun babi. Selain itu, Maggot pun bisa diekspor ke luar Negeri.
“Betapa luar biasanya jika Kota Sorong dapat mengelola sampah organik dengan maggot ini. Dimana 1 ton sampah organik bisa menghasilkan 1 ton Maggot,”ungkapnya.
Semua professor di dunia mengakui bahwa Maggot merupakan pengurai sampah organik tercepat. Dan, perlu diketahui bahwasannya kotoran Maggot ini merupakan pupuk terbaik yang setara dengan kotoran cacing. Mbah Gimbal mengatakan dirinya sudah dua tahun meneliti terkait Maggot tersebut.
“Sampah sebetulnya bukan menjadi masalah tapi bagaimana warga bersikap menyikapi artinya harus memiliki kecerdasan maka kecerdasan itu digunakan. Sehingga kita olah menjadi ekonomis. Sehingga yang perlu disiapkan adalah kita mencari tempat yang banyak sampahnya atau di tempat pembuangan akhir. Kita punya konsep, namun apabila tidak didukung oleh Pemerintah Daerah, maka tidak bisa berkembang,”pungkasnya. (juh)