Berikan Manfaat, Warga Dukung Hadirnya Perusahaan Nikel
SORONG – Mengawali tahun 2022, Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay Papua Barat yang membawahi 11 kabupaten/kota di Papua Barat melakukan serangkaian kunjungan kerja di beberapa Kampung yang berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Tengah. Terutama di Kepulauan Paambemuk yang terdiri dari 3 kampung definitif, yakni Kampung Paam, Kampung Saukabu dan Kampung Saupapur. Serta Kampung Arpos sebagai kampung persiapan.
Kunjungan beberapa staf Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay Papua Barat tersebut sekaligus untuk mendengarkan aspirasi Masyarakat Adat Papua terkait keberpihakan mereka kepada pemerintah daerah dan Pihak Perusahaan PT. GAG Nikel sebagai tambang nikel terbaik dunia yang ada di wilayah gugusan Kepulauan Paambemuk.
Dari hasil penjaringan aspirasi tersebut, Masyarakat Adat Papua di Kepulauan Paambemuk di Distrik Waigeo Barat Kepulauan, sangat mendukung hadirnya PT. GAG Nikel serta PT. Aneka Tambang Tbk yang secara langsung mengelola hasil tambang tersebut.
Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Doberay Papua Barat, Mananwir Paul Finsen Mayor mengatakan, sesuai amanat UU Otsus pasal 43 tentang keberpihakan, pemberdayaan, perlindungan dan penghormatan terhadap hak dasar, masyarakat adat Papua tetap harus diperhatikan oleh pihak perusahaan.
“Salah satunya dengan memberdayakan masyarakat adat Papua di Kepulauan Paambemuk dan sekitarnya. Sehingga masyarakat adat Papua merasakan manfaat dari keberadaan perusahaan plat merah ini,” ujar Ketua DAP.
Sebagai langkah konkret, lanjutnya, pihak perusahaan dapat memberikan bantuan berupa beasiswa kepada anak-anak sekolah. Juga dapat merekrut 10 pemuda produktif dari setiap kampung untuk mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Sorong. Sehingga selepas pelatihan, mereka mendapatkan sertifikat dan bisa langsung direkrut sebagai pekerja profesional.
“Masyarakat adat Papua pada dasarnya mendukung pembangunan dan investasi, sejauh ada simbiosis mutualisme antara pihak perusahaan dan masyarakat. Sehingga pemuda jangan hanya dipekerjakan sebagai buruh lepas, itu tidak efektif dan dinilai merugikan masyarakat adat Papua. Mereka harus dilatih menjadi pekerja profesional juga,” jelasnya.
Selepas mendengarkan aspirasi masyarakat, selanjutnya rombongan Ketua DAP Wilayah III Doberay melanjutkan kunjungan ke PT. GAG Nikel untuk menyampaikan aspirasi tersebut. Dalam kunjungan itu, DAP dan pihak perusahaan juga telah mendiskusikan hal-hal yang mengarah ke pada pemberdayaan masyarakat adat Papua di wilayah Kabupaten Raja Ampat.
Ketua DAP mengatakan, pihaknya akan terus mengawal aspirasi Masyarakat Adat Papua di Kabupaten Raja Ampat dan akan diteruskn ke Kemendagri serta Kepala Kantor Staf Presiden untuk dapat ditindaklanjuti. Sehingga masyarakat dapat bekerja dan merasakan manfaat dari keberadaan perusahaan plat merah tersebut.(ayu)