Dari Kota Sorong, Optimis Menjadi Agen Perubahan untuk Papua
SORONG-Puteri Indonesia adalah kontes kecantikan di Indonesia yang diselenggarakan sejak 1992 oleh Yayasan Puteri Indonesia. Kontes ini memilih pemenang untuk mewakili Indonesia pada empat besar kontes kecantikan internasional utama, yaitu Miss Universe dan Miss International. Kontes ini juga memilih perwakilan untuk ajang Miss Supranational.
Kontes kecantikan tahunan 2022 ini tengah memasuki tahap seleksi sebelum malam puncaknya berlangsung pada Maret 2022 mendatang.
Turut berkontribusi untuk membawa nama Papua Barat (PB) diajang bergengsi tersebut, Chikita Febrilia Giovany Tanati, S.I.Kom yang lahir dan besar di Kota Sorong Papua Barat optimis akan menjadi finalis terpilih yang mewakili PB, mengalahkan 2 finalis lainnya yakni Kezia dan Reny.
Dimana Chikita, Kezia dan Reny sudah masuk Top 3 Finalis Putri Indonesia perwakilan Papua Barat tahun 2022.
“Saya awalnya ikut Putri Indonesia karena terdorong dari kakak laki-laki namanya kakak Ojol yang sangat support untuk saya masuk di Ajang Putri Indonesia. Tapi ada saat itu tahun 2019 saya masih kuliah, dan kakak bilang di tahun 2020 saya harus ikut,” katanya kepada Radar Sorong via telpon seluler, Jumat (28/1) di sela-sela aktivitasnya di Jakarta.
“Sayangnya kakak ojol tahun 2019 meninggal dunia. Sedih dan akhirnya saya berfikir selama satu tahun lebih di tahun 2021 memutuskan untuk meraih saya punya mimpi, dia dan saya punya keluarga. Kemudian pada masuk kerja didukung juga oleh teman-teman kerja dan akhirnya memutuskan saatnya menampilkan diri sebagai perempuan Papua yang bisa dan juga menepati janji. Yang terpenting bisa menyuarakan masyarakat Papua,” katanya.
Menurutnya, dibandingkan finalis lainnya bahwa mereka punya potensi yang berbeda, yang buat mereka berbeda adalah Chikita merupakan perempuan asli Papua, ia punya mama dari suku Moi dan bapak dari Serui.
Kemudian Chikita juga bergerak di bidang isu perempuan dan anak, menjadi volunteer sampai sekarang bagian dari kepengurusan dan advokasi. Dimana ia berbicara bagaimana perempuan Papua yang sudah menikah mempunyai hak dan kesempatan yang sama, mereka masih punya peluang untuk berkarir di ruang publik.
Lanjutnya, Jadi tidak hanya mengurus anak di rumah. Jadi mengajarkan mereka untuk mandiri, bagaimana mereka berjualan pinang, tas noken, dan aksesoris Papua lainnya.
Chikita juga pernah didukung dengan Kementerian Indonesia, Yayasan Plan International Indonesia, dan organisasi Sa Perempuan Papua, membuat program Mama’s Noken.
“Jadi Saya membuat talk show kemudian dari talk show membuat pembimbingan membuat pembukuan untuk Perempuan Papua dan mama-mama Papua punya jualan dan dari situ saya biayai mereka lewat bantuan Kementerian Keuangan memberikan mereka modal untuk mereka buka usaha,” jelasnya..
Chikita menambahkan bahwa untuk lulus kuliah, ia membuat projek film pendek dengan judul Perempuan Tanah.
“Saya harus balik ke Papua dan makan tidur dengan mama dan bertemu dengan orang-orang sederhana. Saya bangga menjadi perempuan Papua diberkati sebagai perempuan yang kuat,” tegasnya.
Hobby Chikita memainkan music yaitu keyboard, dan juga memasak. Suka menulis, creatif writing dan biasanya tulisan pernah masuk di parlemen remaja di DPR RI kemudian Chikita juga menjadi penyiar di kampus sampai sekarang.
*Dulu saya masih SMP 2011 sempat ikut Miss Art, dan kebetulan saya dapat juara sebagai Miss Art,” ujarnya.
Chikita pernah TK di Theresia, SD di Kristus Raja 1, SMP di Don Bosco, SMA di Negeri 3 Kota Sorong dan berkuliah di Institut Komunikasi & Bisnis LSPR Jakarta jurusan Mass Communication dan lulus dengan predikat Cum Laude. Saat ini bekerja sebagai Technology Ecangelist di ValueFirst, a Twilio Company.
Dan Chikita tergabung dalam komunitas Sa Perempuan Papua (Relations Manager) yang adalah komunitas dari dan untuk Perempuan Asli Papua dan dengan menjadi bagian dalam komunitas SPP.
“Saya merasa saya turut berkontribusi dan menjadi agen perubahan buat diri sendiri dan lingkungan sekitar saya. Yang membahas isu mencintai diri sendiri, kesetaraan gender, stop kekerasan seks hal dan ruang aman,” pungkasnya.
Top 3 Finalis Putri Indonesia yang masuk ke tahap voting 1. @sparkry. 2. @keziayung dan 3. @chikitafebrilia. Voting akan dibuka pada tanggal 29 Januari 2022 Pukul 18.00 WIT dan akan ditutup pada 4 Februari 2022 Pukul 00.00 WIT. VOTE Finalis dengan melalui vote.puteri-indonesia.com. atau Scan Barcode QRIS.
VOTE sebanyak banyaknya, Finalis dengan VOTE tertinggi akan berkesempatan melaju ke 34 Provinsi untuk merebut 6 Pueri Indonesia Kepulauan Favorit 2022 yang akan berkesempatan menjadi Finalis Puteri Indonesia 2022.
“Jangan Lupa Pilih, Chikita Febrilia Giovany Tanati Anak Asli Papua Perwakilan Papua Barat. Papua Barat Pasti Bisa!!!,”pungkasnya.(zia)