SORONG – Menggelar pertemuan di Keik Malamoi, Kamis (6/1), Anggota DPR Provinsi Papua Barat dari jalur Otsus, Cartensz I.O Malibela,S.IP kembali menyerahkan bantuan senilai Rp 150.000.000 kepada Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dan Dewan Adat Malamoi. Uniknya, bantuan kali ini langsung dengan bentuk buku tabungan (rekening) yang diserahkan kepada Ketua LMA serta Sekertaris Dewan Adat Malamoi. Bantuan dana ini diperuntukan bagi operasional LMA Malamoi sebesar Rp 100 juta dan Dewan Adat Malamoi sebesar Rp 50 juta di wilayah Sorong dan khusus di Kota Sorong.
Anggota DPR Otsus Papua Barat, Cartensz Malibela menjelaskan bantuan dana ini ia serahkan dihadapan masyarakat Malamoi dan ia pun tidak akan intervensi penggunaan anggaran tersebut. “Sudah saya serahkan, saya tidak akan intervensi anggaran ini. Semoga dana ini bermanfaat bagi operasional LMA maupun Dewan Adat Malamoi,” kata Cartensz Malibela kepada masyarakat, kemarin.
Cartensz berjanji selama ia duduk di kursi DPR Otsus Papua Barat, ada anggaran yang akan selalu mengalir kepada masyarakat Malamoi. Sebab jika bukan dirinya, siapa lagi yang akan melihat suku asli tanah Malamoi ini.
Sementara itu, Ketua LMA Malamoi, Silas Kalami mengucapkan terima kasih kepada Cartensz Malibela yang sudah memberikan bantuan dana operasional LMA Malamoi. Senada dengan Ketua LMA, Sekertaris Dewan Adat Malamoi, Yoel Gifelem mengucap syukur atas bantuan Rp 50 juta yang diberikan Cartenzs Malibela.
“Kami bersyukur atas bantuan yang diberikan untuk membantu operasional kami. Dan ini baru pertama kami mendapat bantuan sebab beberapa tahun kami berjalan tanpa dana, tapi kami selalu melakukan tugas dan menyelesaikan permasalahan di dalam dewan Adat. Terima kasih atas bantuan dari Cartensz Malibela,” ujar perwakilan Dewan Adat Malamoi.
Sebelumnya, pada Desember 2021 lalu Cartensz Malibela saat menggelar Reses III menyerap aspirasi masyarakat Malamoi, rata-rata masyarakat menginginkan Perda Perlindungan Hak Orang Moi cepat terealisasi, dan adanya sosialisasi penjaringan DPRK khusus untuk masyarakat asli di wilayah Papua. Cartensz mengungkapkan, dirinya menerima semua aspirasi serta masukan dari masyarakat Malamoi. Selanjutnya, ia akan membawa aspirasi tersebut ke Provinsi Papua Barat. (juh)