Pangdam Tegaskan TNI Tak Mundur Selangkah Pertahankan NKRI
MANOKWARI – Personel gabungan TNI dan Polri masih terus memburu pelaku penembakan 5 anggota Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang (PPA) di Fan Khario dan Kampung Kamat wilayah Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Rabu (20/1) yang menewaskan 1 prajurit TNI Sersan Dua Miskel Rumbiak dan 4 prajurit lainnya menderita luka tembak. Diduga pelalu penyerangan adalah kelempok KNPB yang menyerang Pos Koramil Kisor menewaskan 4 prajurit TNI pada 3 September 2021 lalu.
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menegaskan, ancaman hingga serangan nyata Kelompok Sipil Teroris (KST) di wilayah Maybrat, tidak menyulutkan semangat perjuangan TNI dalam mempertahankan kedaulatan NKRI di tanah Papua Barat. ”Selangkah pun kami tak mundur dengan serangan ini, kami akan tetap berjuang untuk mempertahankan kedaulatan NKRI,” tegas Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han).
Pernyataan tegas Pangdam ini disampaikan Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Arm Hendra Pesireron, S.Sos kepada wartawan menyikapi terulangnya kasus penyerangan terhadap anggota TNI yang sedang melaksanakan tugas. Penyerangan ini sangat disesalkan karena prajurit Batalyon Zeni Tempur 20/PPA sedang melaksanakan tugas pembuatan jembatan, sebagai satu-satunya akses jalan di wilayah tersebut.
Kapendam menyatakan Panglima beserta keluarga besar Kodam XVIII/Kasuari berduka atas wafatnya Sersan Dua Miskel Rumbiak dalam serangan KST. “Pangdam juga menyampaikan bahwa dirinya mengutuk keras pelaku penyerangan lima prajurit TNI saat melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat,’’ ujar Kapendam.
TNI sangat kehilangan satu putra asli Papua dari Raja Ampat, marga Rumbiak Saereri, putra terbaik bangsa Serda Miskel Rumbiak yang mengabdi untuk tanah dan masyarakatnya, namun diperlakukan tidak manusiawi oleh KST.
Pangdam Kasuari mengatakan, Serda Miskel Rumbiak bersama empat anggota korban luka-luka, diserang saat sedang melaksanakan tugas pembinaan teritorial untuk kepentingan masyarakat lokal di Distrik Aifat Timur. ”Prajurit Yonzipur 20/PPA sedang membangun sarana jembatan penyeberangan, satu-satunya akses penghubung antara kampung Fan Khario dan kampung Kamat di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, tapi mereka lalu diserang KST Papua,” ujar Kapendam.
Lebih lanjut Kapendam menyatakan bahwa diduga kuat kelompok penyerang lima prajurit Yonzipur 20/PPA berasal dari kelompok yang sama yaitu Komite Nasional Papua Barat (KNPB). ”Kuat dugaan kami bahwa mereka adalah kelompok KNPB Maybrat yang sudah berstatus DPO pasca-penyerangan pos Koramil persiapan di kampung Kisor September 2021 lalu,” tegas Kapendam.
Sementara itu, Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Tornagogo Sihombing menegaskan TNI, Polri Akan memburu para pelaku penembakan di Maybrat. ‘’Polri bersama TNI terus mencari dan memburu pelaku penembakan di Maybrat untuk mempertanggungjawabkan secara hukum karena telah melakukan pembunuhan berencana terhadap anggota TNI di Maybrat,” tegas Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi.
Kapolda melalui Kabid Humas mengajak seluruh warga masyarakat di Maybrat agar tetap tenang dan jangan termakan isu yang bersifat provokatif di wilayah Maybrat, pasca kejadian penembakan anggota TNI. Para tokoh masyarakat Maybrat bersama kepala tokoh adat dan tokoh agama di Maybrat agar membantu pihak Kepolisian dan TNI untuk membujuk para pelaku penyerangan supaya secepat mungkin menyerahkan diri.
Bagi masyarakat yang mengetahui info pelaku penembakan tersebut agar sesegera mungkin untuk menghubungi pihak kepolisian terdekat atau bisa langsung telpon ke nomor pengaduan 110 Polda Papua Barat. ”Tujuannya agar para pelaku segera ditangkap dan situasi Maybrat kembali normal seperti biasanya. Akibat ulah para pelaku pembunuh inilah yang membuat situasi kamtibmas di wilayah Maybrat terganggu dan warga masyarakat tidak merasa aman,” tutup Kabid Humas.
Sertu Anumerta Miskael Rumbiak Dimakamkan di Kampung Halamannya
Jenazah Sertu Anumerta Miskel Rumbiak, korban gugur akibat aksi brutal Kelompok Separatis Teroris (KST) di Kampung Faan Kahrio Distrik Aifat Timur Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat, dimakamkan di tanah kelahirannya di Kampung Friwen Distrik Waigeo Selatan Kabupaten Raja Ampat, Jumat (21/1). Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Arm Hendra Pesireron melalui rilisnya yang diterima Raadar Sorong mengatakan, prosesi pemakaman dilaksanakan melalui upacara militer dipimpin Dandim 1805/Raja Ampat Letkol Inf Stevie Joan Klots diiringi isak tangis keluarga dan ratusan warga Kampung Friwen yang turut hadir.
Sebelumnya, Miskel gugur saat melaksanakan tugas perbaikan salah satu jembatan di Distrik Aifat Timur Tengah Kabupaten Maybrat dan mendapat kontak tembak oleh KST bersenjata di Kabupaten Maybrat, Kamis (20/1) pagi. Selain itu, tindakan para teroris tersebut juga mengakibatkan tiga Prajurit luka berat dan hingga saat ini masih dirawat secara intensif.
Almarhum Sertu Anumerta Miskel Rumbiak merupakan putra keempat pasangan Eliezer Rumbiak dan Petrusina Sauyai. Ia lahir di Yenbeser 13 Mei 1999, merupakan salah satu putra asli Papua yang bergabung dengan TNI AD.
Dandim Raja Ampat selaku inspektur upacara dan mewakili TNI AD mengungkapkan duka cita yang mendalam atas gugurnya salah satu prajurit asli Papua tersebut. ”Saya atas nama negara dan TNI AD menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum. Dia telah membuktikan bahwa dia adalah Petriot Sejati, Patriot Pembela Rakyat,” ucap Dandim. Dalam kesempatan tersebut, pihak keluarga yang merupakan ahli waris juga mendapat asuransi dan santunan dari Pangdam XVIII/Kasuari, Danrem 181/PVT, Zipur 20/PPA serta Asuransi dari Asabri.
Sementara itu, Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati mewakili pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Raja Ampat menyampaikan duka yang sangat mendalam atas gugurnya salah satu putra terbaik dari Kampung Friwen Distrik Waigeo Selatan. ”Kami merasa kehilangan putra terbaik Raja Ampat yang membawa nama baik keluarga dan Raja Ampat untuk berjuang dan mengabdikan diri menjadi prajurit TNI,” ucapnya. ”Kami mengutuk keras tindakan pelaku penembakan yang tidak memiliki rasa kasih terhadap sesama manusia dengan cara yang kejam. Kami berharap pelaku penyerangan tersebut segara ditangkap dan dihukum setimpal,” kata Abdul Faris Umlati.
Sebagai informasi, saat kejadian penyerangan tersebut, Sertu Anumerta Miskel Rumbiak berpangkat Sersan Dua (Serda) namun karena Ia gugur dalam tugas diberikan kenaikan pangkat luar biasa operasi militer selain perang Anumerta. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa.
Welem Mambrasar, tokoh pemuda Kampung Friwen mengutarakan rasa terimakasihnya atas perhatian TNI AD terhadap keluarga almarhum. ”Saya pikir itu suatu langkah yang baik manakala adik beliau diberikan kesempatan untuk menggantikan almarhum. Untuk itu kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Dari kejadian ini saya mengatakan satu pepatah yakni mati satu tumbuh seribu, ini yang akan saya tanamkan kepada masyarakat yang ada diwilayah Raja Ampat,” ujarnya dengan isak tangis. (lm/juh/hjw)