Secara Umum, Gelombang Tinggi Terjadi pada Akhir Tahun
SORONG – Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Sorong, memperingati warga masyarakat Papua Barat agar waspada terhadap gelombang tinggi mencapai 2 hingga 4 meter pada beberapa perairan di wilayah utara Papua Barat, Senin (6/12).
“Kami sudah memberikan peringatan di wilayah utara perairan Kabupaten Raja Ampat, Utara perairan Papua Barat, hingga perairan utara Manokwari dan yang paling jauh adalah wilayah Samudera Pasicif Papua Barat, dimana ketinggian gelombangnya mulai dari 2 hingga 4 meter,” jelas Prakirawan BMKG Sorong, Laode Bangsawan kepada Radar Sorong.
Oleh karena itu, bagi para pengguna jasa kelautan mapun nelayan untuk mewaspadai potensi ketinggian gelombang tersebut. Akan tetapi, sambung Laode, wilayah perairan dalam Sorong masih relatif aman, yang perlu diiwaspadai adalah perairan luar Sorong maupun bagian Utara Papua Barat.
“Karena, angin kencang juga mempengaruhi tinggi gelombang bahkan kekuatan angin di Utara Papua Barat kami prediski dapat mencapai 20 hingga 30 Km/jam dan kami sudah memberikan peringatan,”tuturnya.
Terkait tinggi gelombang di wilayah Maluku Utara, akankah berdampak hingga ke Papua Barat, Laode mengatakan sebenarnya dampak yang ditimbulkan secara langsung, tidak namun, tingginya gelombang tersebut berasal dari pemicu yang sama.
“Jadi, ketinggian gelombang yang terjadi di Maluku Utara itu, sebenarnya juga terjadi di perairan utara Papua Barat maupuan utara Raja Ampat. Karena, pemicunya sama yakni adanya Siklon Tropis. Namun, siklon tropis sekarang sudah menghilang sehingga diharapkan berangsung mereda,”paparnya
Ia mengungkapkan, berdasarkan data dari Klimatologis pada periode 4 bulan terakhir atau menjelang akhir tahun ini gelombang tinggi secara umum. Makanya, kami harapkan masyarakat tingkatkan kewaspadaan karena kami pantau akhir tahun ketinggian gelombang relatif lebih tinggi.
Untuk kondisi cuaca di wilayah Papua Barat akhir-akhir ini, tambah Laode, hujan dengan intensitas bervariasi yang disertai dengan angin kencang dan sudah berlangsung beberapa minggu ini. Dimana, pengaruh globalnya karena masih periode Lalina, priode tersebut merupakan pemanasan suhu muka laut di pacific tengah yang turut meningkatkan potensi uap air hingga ke daerah Indonesia khususnya di Papua Barat dan Kota Sorong.
Sementara untuk pengaruh regional sendiri, di atas perairan Papua Barat telah terbentuk pola konvergensi sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan. Dan, berkaitan dengan angin kencang akhir-akhir ini karena adanya formasi tekanan udara rendah di Utara Papua Barat sehingga menjadi siklon tropis.
Ditambahkan Laode, hal inimengakibatkan pergerakan angin yang cukup besar sehingga memicu angin yang kencang. Sikluan tropis yang kemarin itu berdasarkan data terbaru sudah lenyap sehingga diharapkan pengaruh-pengaruh akibat siklon tropis seperti hujan disertai angin kencang dan gelombang tinggi diharapkan semakin membaik.(juh)