Mahasiswa Unimuda Pecahkan Permasalahan Kampung Maibo**
AIMAS – Tim Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong berinisiatif mewujudkan Desa Mandiri Pangan di Kampung Maibo, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong. Komitmen tersebut diwujudkan melalui program kerja pembuatan filtrasi air dan aquaponik (gabungan budidaya ikan dan hidroponik sayuran).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu program dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan dengan tujuan berkomitmen untuk memajukan desa. Program tersebut berawal dari survey lokasi, dimana daerah tersebut banyak dikelilingi oleh rawa. Selain itu letaknya yang jauh dari pusat keramaian kota membuat masyarakatnya kesulitan mendapatkan pasokan bahan makanan, juga air bersih untuk kehidupan sehari-hari.
Tim yang dimentori oleh Yusnita La Goa, M.T sebagai dosen pendamping dan diketuai oleh Elton Mendy Simon beranggotakan 6 mahasiswa. Mereka berasal dari Program Studi Teknik Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Uninuda Sorong, diantaranya Muthmainnah Ely, Barselina Rumboi, Samuel Nernere, Restu Hasanah, Yohannes Brayen Kamisopa dan Franklin Sahuburua.
Tim PHP2D tersebut mulai menggarap program di Kampung Maibo sejak Agustus dan akan berlanjut hingga Desember ini. Dalam mendukung kegiatan tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UNIMUDA Sorong turut hadir dalam acara sosialisasi akuaponik dan penyuluhan budidaya ikan lele serta filtrasi air.
Selama kegiatan berjalan, sosialisasi pengenalan program instalasi filtrasi dan aquaponik serta pelatihan dan penyuluhan hingga diseminasi disambut baik oleh masyarakat dan kepala kampung di daerah tersebut.
“Saya sangat berterimakasih dengan adanya program yang bagus ini, warga merasa sangat terbantu. Apalagi dengan adanya filtrasi ini, kitong merasa sumber air su dekat,” ujar Kepala Kampung Maibo, H. Sudin Simurut, penuh rasa puas.
Perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Sorong, Mohammad Khoirul Asik, S.AN mengatakan, Kampung Maibo berada di atas air. Namun bukan berarti permasalahan mengenai ketahanan pangan tidak bisa diatasi dengan baik. Oleh karenanya masalah ketahanan pangan jadi salah satu tujuan program tersebut.
“Selain untuk memenuhi kebutuhan ketahanan pangan masyarakat di daerah tersebut, kegiatan ini juga bertujuan untuk mewujudkan Desa Mandiri Pangan. Sehingga daerah ini tidak selalu bergantung dengan pemasok lauk pauk dari luar,” terangnya.
Sementara itu, Yusnita selaku dosen pendamping yang menginisiasi program tersebut berharap, ke depannya masyarakat Kampung Maibo akan semakin mandiri dan kreatif. Ia juga berharap, segala potensi yang ada di kampung tersebut dapat dikelola masyarakat dengan sebaik baiknya.
“Masyarakat bisa mengelola air payau menjadi air bersih dengan metode filtrasi, budidaya ikan air tawar, dan penanaman sayuran dengan sistem aquaponik bisa menjadi suatu unit produksi alternatif di Kampung Maibo. Tentunya juga dapat memenuhi kebutuhan pangan maupun komersial, sehingga potensi yang ada harus bisa dimaksimalkan,” tutup Yusnita. (ayu)