Dari Temuan Mayat di samping Kali Perumnas
SORONG – Merenggang nyawa dengan cara yang tragis, sosok jenazah IW (27) yang ditemukan di samping kali, Perumnas pada Senin (27/12) ternyata meninggal akibat ditusuk 30 kali di bagian leher, lengan dan dada.
Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan, S.IK.,MH menegaskan dalam kasus temuan mayat ini, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk penyelidikan.
Kapolres Sorong Kota, AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan dirinya telah menarik kasus ini untuk penyelidikan kematian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong tersebut dari Polsek Sorong Timur ke Polres Sorong Kota, sehingga ia membentuk tim khusus berisikan anggota Polres Sorkot maupun Polsek Sortim.
”Saya membentuk tim khusus untuk mengejar kasus ini. Nanti akan saya kasih target (waktu penyelidikan),”jelasnya kepada awak media, Selasa (28/12).
Menanyakan dugaan korban dibunuh, Kapolres Sorong Kota membenarkan hal tersebut, sebab berdasarkan hasil pemeriksaan visum luar terdapat 30 kali tusukan dan luka sayatan sehingga ini merupakan penganiayaan.
”Sampai sast ini kami baru menerima hasil visum luar, hasil visum dalam belum kami terima,”ujarnya
Kapolres Sorong Kota menuturkan Timnya telah bergerak melakukan penyelidikan, diantaranya melakukan pengecekkam CCTV pada lokasi ditemukan mayat tersebut. Selain itu, sambung Kapolres Sorong Kota sepeda motor yang dikendarai korban pun telah ditemukan.
”Tim kami sudah bekerja dengan mengecek CCTV lokasi ditemukan mayat, kami juga sudah meminta keterangan keluarga Almarhum, kami tetap akan upaya dan tim sudah bergerak sejak kemarin,”pungkas Kapolres.
Sebelumnya, perwakilan keluarga (Om) kandung korban, Abdul R. Warfandu mengungkapkan, korban dibunuh dan dilenyapkan dengan cara yang tidak manusiawi.
Oleh sebab itu, pihak keluarga berharap agar pihak kepolisian serius menangani kematian Alm. IW. Dikatakan, alm ini manusia yang dilahirkan dan dipelihara hingga besar. Bahkan, almarhum akan wisuda di bulan Juni 2022.
”Jadi, polisi tolong serius memperhatikan kasus ini. Polisi secepatnya bergerak menangkap pelaku. Kami kecewa, tapi kami mencoba agar persoalan ini tidak meluap keluar,”ujarnya.
Diakui Abdul, Ia sudah menyaksikan sendiri kondisi keponakannya tersebut, sehingga setelah ditemukan, pada hari itu juga pihak keluarga secepatnya melaksanakan pemakaman. Dan, kasus ini tambah Abdul, Ia percayakan kepada pihak kepoliskan.
”Ini perbuatan sadis sehingga polisi harus bertindak extra cepat, jangan sampai pelaku lari,”tegasnya. (juh)