Jenazah Diarak ke Kantor Bupati, Jalan Trans Papua Barat Diblokade
MANOKWARI – Rusuh massa terjadi di Ransiki, ibu kota Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Kamis (16/12). Massa mengamuk melempari Kantor Bupati Mansel dan Puskesmas Ransiki. Ruas jalan trans Papua Barat, Manokwari-Mansel-Bintuni diblokade massa.
Amuk massa dipicu atas meninggalnya Kepala Kampung Dibera Distrik Dataran Isim bernisial AL dikaitkan dengan vaksin virus corona (Covid-19). Melihat situasi yang tidak kondusif ini sejumlah tempat usaha, tokoh, kios, rumah makan hingga kantor pemerintah memilih tutup. Situasi dan kondisi di Ransiki sejak pagi hingga siang memanas hingga suasana pun tegang.
Mendengar AL meninggal dunia dikaitkan dengan vaksin, secara spontan warga melakukan aksi, memblokade jalan trans Papua barat di Kampung Sabri. Massa berunjuk rasa dan melakukan pengrusakan di Kantor Bupati. Sejumlah kaca jendela, pintu, meja dan kursi serta peralatan vidcon di lokasi pendopo tempat vaksinasi dirusak. Termasuk Polsek Ransiki, mobil dan motor polisi dirusak.
Polisi Keluarkan Tembakan Peringatan
Massa yang merasa kecewa mengarak jenazah AL dari Puskesmas Ransiki menuju Kantor Bupati berjarak sekitar 2 Km. Mayat yang dibaringkan di tempat tidur rumah sakit diarak warga. Tak hanya itu, massa yang sebagian membawa senjata tajam seperti parang, panah-panah memblokade jalan menggunakan pohon yang ditebang di tepi jalan.
Sepanjang berjalanan menuju kantor bupati massa menyatakan kekecewaan atas jatuhnya korban. ‘’Kasi picah, kasih hancur. Ini korban vaksin,’’ teriak massa yang mengarak jenazah menuju kantor bupati.
Jenazah kemudian diletakkan di pendopo Kantor Bupati. Kericuhan timbul, massa bertindak anarkis melempari Kantor Bupati. Sejumlah kantor jendela hancur. Para pegawai panik berhampuran menyelamatkan diri. Ada anggota polisi yang terkena lemparan batu.
Sedangkan aparat Polres Mansel dibackup anggota Brimob langsung bertindak. Tembakan peringatan dilepaskan ke udara yang membuat massa berhampuran hingga ke lapangan sepakbola.
Pemda Mansel Serahkan Uang Duka Rp 300 Juta
Polres Manokwari Selatan dibackup Brimob dan anggota Polda Papua Barat melakukan pengamanan serta negosiasi agar tidak melakukan tindakan anarkis serta melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan.
Bupati Mansel Markus Waran, Wakil Bupati Wempi Rengkung, Kapolres Manokwari Selatan, tokoh adat, dan pihak keluarga melakukan mediasi. Hasilnya, pemerintah memberikan uang duka senilai Rp 300 juta dari tuntutan masa sebanyak Rp 2,5 M kepada pihak keluarga.
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Adam Erwindi, SIK,MH mengatakan saat ini situasi di Manokwari Selatan sudah kondusif. ”Situasi kondisi saat ini sudah kondusif, pemalangan sudah dibuka semua dan kumpulan masyarakat sudah bubar setelah mediasi bupati bersama Kapolres dengan tokoh masyarakat kepala suku dan pihak keluarga. Kegiatan mediasi ditutup dengan penyerahan uang duka Rp 300 juta,’’ ucap Kabid Humas.
Kabid Humas menghimbau kepada masyarakat agar menyerahkan masalah ini kepada pihak kepolisian. Soal penyebab kematian AL akan didalami apakah akibat divaksin atau lainnya.
‘’Saya harap masyarakat tetap sabar dan beri kesempatan pihak kepolisian melakukan penyelidikan. Masyarakat yang lain jangan terprovokasi. Serahkan penanganan ke pihak kepolisian dan terkait,’’ tutur Kabid Humas.
AKBP Slamet Haryono, SH yang dikonfirmasi Radar Sorong menuturkan, pada siang situasi di Ransiki berangsur-angsur normal dan kondusif. Masyarakat yang sebelumnya kuatir dengan situasi sudah kembali beraktivitas seperti biasa.
Kapolres mengatakan, aksi massa ini terjadi karena informasi yang berkembang di masyarakat. Namun dia tak bisa memastikan apakah warga yang meninggal ini akibat dari dampak vaksin atau tidak. ‘’Saya tidak jawab soal itu (dugaan warga meninggal karena vaksin), ya,’’ ujarnya.
Untuk memastikan penyebab kematian, menurut Kapolres, minimal perlu dilakukan autopsi terhadap korban. ‘’Kalau pemicu aksi, memang benar karena ada yang meninggal. Tetapi soal informasi masyarakat yang menyebut korban meninggal karena vaksin, itu butuh proses,’’ ujar Slamet Haryono lewat telepon selulernya.
Sementara itu Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Papua Barat, Kombes Pol Semmy Ronny Thabaa bersama sejumlah anak buahnya langsung bergerak ke Ransiki untuk membantu pengamanan. Dia mengerahkan 2 SST (satuan setingkat pleton) untuk membantu pengamanan di Manokwari Selatan, khususnya di Ransiki.
Selain tambahan personel, Sat Brimob Polda PB juga mengerahkan kendaraan taktis anti anarkis ke Ransiki. Dengan tambahan 2 SST, maka saat di Mansel terdapat 4 SST personel Brimob . ‘’Tambahan 1 SST dan penebalan bertahap 2 SST dengan kendaraan taktisdan ransus anti anarkis untuk backup Polres Mansel,’’ ujar.
Dansat Brimob melaporkan, situasi di Ransiki sudah terkendali dan kondusif, namun begitu aparat keamanan tetap siaga mengantisipasi hal-hal tak diinginkan. ‘’Saya dari Manokwari ke Ransiki sepanjang jalan aman, normal, lancar dan kondusif,’’ tambahnya.(lm)