SORONG – Mengantisipasi kejadian tumbangnya pohon menimpa mobil dan merusak rumah seperti yang terjadi pada Rabu (8/12), Dinas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Kota Sorong memangkas ratusan pohon di pinggir jalan nasional maupun di pinggir-pinggir jalan lingkungan.
”Kita sudah melakukan pemangkasan dan pembersihan terhadap pohon-pohon yang kita anggap rawan, misalnya di Jln A. Yani depan Masjid Raya. Kita pangkas dan bersihkan benalunya, karena kalau hujan itu akan sangat berat beban pohonnya. Tapi kalau hujan angin, pohon akan tumbang dan terangkat dengan akarnya,” kata Kepala Dinas PPLH Kota Sorong, Julian Kelly Kambu,ST,MSi kepada Radar Sorong, Kamis (9/12).
Dikatakan, sebelum kejadian pada Rabu lalu, pihaknya sudah mengantisipasi dengan rutin melakukan pemangkasan pohon di pinggir jalan, namun kejadian Rabu siang yang tidak bisa diprediksi sehingga beberapa pohon pun tumbang.
Kelly mengatakan, pohon yang berusia belasan atau puluhan tahun tumbang hingga ke akar-akarnya juga merugikan kita, karena manfaat pohon sangat besar. ”Tegakan pohon itu kita harus selamatkan. Caranya dengan kita harus pangkas sehingga meringankan beban pohon. Sehingga jika ada tiupan angin tidak mudah tumbang, dan muncul lagi tunas-tunas baru. Yang tumbang kemarin itu yang belum dipangkas. Kami inventaris ada 300 pohon, hanya kita terbatas dengan anggaran untuk membiayai tenaga kerja, biaya sewa kendaraan,” jelasnya.
Ia menambahkan telah melakukan koordinasi dari BPBD Kota Sorong, PLN UP3 Sorong, Basarnas untuk bersama-sama melakukan pemangkasan pohon-pohon yang dianggap rawan. ”Kita pangkas saja, tidak ditebang. Pohon-pohon harus dimanfaatkan karena fungsi pohon untuk mengatur udara di dalam kota, bisa terjadi sirkulasi udara, sehingga kualitas udara segar,” ujarnya.
Ia meminta agar DPRD Kota Sorong agar memperhatikan Lingkungan Hidup Kota Sorong, dengan membuat kebijakan anggaran untuk pengadaan kendaraan khusus pemangkasan pohon yang rawan, serta tenaga kerja. ”Kita tidak punya mobil pemangkas dan truk. Selama ini kita gunakan pihak lain punya. Jadi kita harus ada pengadaan kendaraan tersebut. Sehingga kami punya kewenangan untuk melakukan pemangkasan di jalur utama dan di jalan lingkungan. Kendala kita di anggaran, alat untuk memotong pohon itu butuh anggaran, tenaga kerja,” pungkasnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong dengan sigap melakukan pembersihan sisa-sisa pohon tumbang, serta meminta pihak kelurahan mendata apa saja yang mengalami keruskan akibat bencana alam dimana terjadi cuaca buruk. ”Data yang kami peroleh ada 10 lokasi pohon tumbang. Di Sorpus, depan Batalyon, depan bandara, Melati Raya, depan Swiss bell, di samping Maybank, SMP YPK, di samping Saint Paul dan SMA Negeri 3 Kota Sorong. Sedangkan kerusakan laporan ada 4 mobil dan 1 motor, kerusakan rumah ada di Perumahan Kodim, di Jalan Ahmad Yani, di Km 12, terminal Bandara DEO Sorong rata-rata karena atap, dan Sorpus pohon tumbang terkena rumah. Korban jiwa tidak ada,” kata Kepala BPBD Kota Sorong, Herlin Sasabone kepada Radar Sorong, kemarin. ”Kami juga ke lokasi Rufei pantai lihat kerusakan rumah disana dan menyarankan pihak kelurahan membuat laporan ke Wali Kota mengenai data kerusakan. Kemudian kami ke GOR dan samping Maybank untuk pembersihan pohon tumbang,” sambungnya.
Menurutnya, hujan disertai angin kencang yang terjadi Rabu siang sudah diprediksi BMKG, tetapi tidak disangka kecepatan angin bertambah bahkan rata-rata kecepatan angin normalnya 7 knot tetapi laporan dari BMKG ketika kejadian kecepatan angin mencapai 33 knot. ”Jadi luar biasa kecepatan angin sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan bangunan dan pohon tumbang,” ujarnya.
Ia mengimbau warga Kota Sorong tetap waspada dengan kondisi saat ini. Menurutnya cuaca buruk yakni hujan disertai angin kencang ini sudah terjadi sejak awal Desember, hanya saja kejadian Rabu kemarin luar biasa sehingga memakan korban materil. ”Kita memperingatkan warga agar berhati-hati, kalau tidak ada keperluan saat hujan angin kencang tidak usah keluar rumah menghindari hal-hal semacam itu (pohon tumbang),” pungkasnya. (zia)