WAISAI – Sejumlah pemuda yang mengatasnamakan diri solidaritas mahasiswa Kabupaten Raja Ampat menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor DPRD Raja Ampat, Kota Waisai, Selasa (14/12). Aksi unjuk rasa tersebut, guna mempertanyakan bantuan biaya studi akhir oleh Pemerintah Kabupaten Raja Ampat melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) yang diberikan kepada seluruh mahasiswa Raja Ampat yang berkuliah di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Didepan anggota dewan perwakilan rakyat, adapun 5 point peryataan sikap atau tuntutan yang digaungkan solidaritas mahasiswa Raja Ampat yang dibacakan lansung lewat, Kordinator Lapangan aksi, Muh Damin Leitafalas, diantaranya pertama mulai dari meminta DPRD Kabupaten Raja Ampat segera menindaklanjuti persoalan terkait pembayaran biaya studi akhir kepada seluruh mahasiswa di masing – masing kota studi yang belum diselesaikan oleh Bagian Kesra Setda Raja Ampat.
“Kami (mahasiswa) juga meminta DPRD Raja Ampat anggaran studi akhir mahasiswa dari anggaran mana, anggaran DAU, DAK, DBH atau OTSUS. Sekaligus meminta DPRD khususnya Komisi I agar lebih serius menanggapi keluhan mahasiswa,” ujar Korlap, Leitafalas dalam membacakan 5 point pernyataan sikap atau tuntutan mahasiswa dan menyerahkannya kepada Komisi I DPRD Raja Ampat melalui Anggota DPRD Martinus Mambraku ketika aksi tersebut.
Setelah mendengar dan menerima pernyataan sikap dari pengunjuk rasa, anggota DPRD Raja Ampat Martinus Mambraku mengajak pengunjuk rasa untuk beraudiens di ruang sidang kantor DPRD Raja Ampat, sekaligus menghadirkan Kabag Kesra Setda Raja Ampat, Stenly Sauyai, didampingi Kabag Ortala Setda Raja Ampat Richardo Umkeketony, dan Kabag Keuangan Setda Raja Ampat, Sam Nimanuho.(hjw)