SORONG – H-7 jelang pergantian tahun 2022, tampak lapak kembang api mulai menjamur. Salah satunya terlihat berjejer di jalan masuk Sungai Maruni Km.10. Namun diakui salah satu pedagang di sana, saat ini penjualan belum terlalu tinggi.
“Kalau baru jelang natal begini, belum terlalu ramai. Paling hanya satu atau dua saja. Nanti pas dekat tahun baru ramainya,” ungkapnya.
Hingga sejauh ini, lanjutnya beberapa jenis kembang api yang sudah banyak terjual antara lain petasan korek dan petasan disko. Sebab, harganya masih cukup ramah di kantong.
“Sekarang yang laris petasan korek, disko, petasan banting dan roket. Harganya kan masih lumayan murah lah. Kalau yang besar harga 300 ribuan ke atas belum begitu laris,” bebernya.
Diakuinya, meski hanya musiman, tak begitu sulit untuk memasarkan dagangan kembang api. Sebab kembang api bukan produk yang punya masa kadaluarsa. Hanya saja memang harus punya izin.
Namun disinggung terkait izin tersebut, ia mengaku tak tahu. Sebab dirinya hanya ditugaskan menjual dagangan kembang api saja.
“Kalau tidak ada izinnya, tidak mungkin bisa jualan seperti ini. Tapi masalah izin, bos yang atur. Saya tidak tahu berapa bayarnya, saya hanya jualkan saja,” akunya.
Sebab pengurusan izin yang cukup sulit dan butuh biaya yang tak sedikit, untuk mencegah pembengkakan modal biasanya barang didatangkan langsung dari Surabaya. Namun beberapa barang yang kurang, biasanya diambil dari distributor kembang api yang ada di Sorong.
“Sebagian besar ambil langsung dari Surabaya, harganya miring. Jadi supaya memperkecil modal awal. Nanti kalau ada yang kurang paling kita ambil di Pegasus,” tukasnya. (ayu)