SORONG – Bupati Maybrat Dr. Drs. Bernard Sagrim, MM mengakui bahwa peredaran Narkoba sudah masuk dan merusak generasi Papua di kabupaten Maybrat. Pernyataan itu disampaikan Bupati pada momen pembukaan Rapat Paripurna Pembahasan dan penetapan RAPBD Kabupaten Maybrat di Hotel Belagri Kota Sorong baru-baru ini.
Pada sisa masa pemerintahannya yang tersisa delapan bulan, Bupati menegaskan bahwa ini ancaman serius yang harus segera diatasi bersama, termasuk pemerintah, TNI – Polri dan masyarakat serta pemangku kepentingan terkait lainnya.
“Di Maybrat ini sekarang memang Narkoba banyak. Hanya tinggal yang namanya lem aibon saja. Kalau lem aibon sudah masuk lagi berarti anak anak kita generasi kedepan pasti akan hancur masa depannya ” tukas bupati.
Selain Narkoba, lanjut orang nomor satu di Maybrat itu, penyakit lain yang juga perlahan mulai masuk di Maybrat dan perlu mendapat perhatian serius adalah free sex (seks bebas). “Selain Narkoba, sex bebas juga sudah sudah mulai merusak masa depan anak anak kita di Maybrat ” tandasnya. Oleh karena itu kepada semua pemangku kepentingan di Maybrat, bersama – sama bertanggung jawab berperang melawan ancaman ini.
Dicontohkan bupati, di beberapa kota besar di Tanah Papua, pengaruh miras, Narkoba, seks bebas ini sudah semakin masif di masyarakat terutama di kalangan milenial (generasi) muda Papua yang berstatus pelajar SD, SMP, SMA yang tidak terkontrol, teratasi, dibina dengan dengan baik secara dini sehingga mereka terjerumus ke dunia hitam alias melakukan tindakan kriminal jalanan dan sebagainya.
Harapan dengan lahirnya UU nomor 2 tahun 2021, perubahan kedua UU nomor 21 tahun 2021 tentang Otonomi Khusus Papua- Papua Barat yang diperkuat dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 106 dan 107 bisa menjadi instrumen penting dalam memproteksi kebijakan pembangunan agar berpihak pada pemberdayaan hak hak dasar orang asli Papua agar menjadi tuan dan nyonya di atas tanah mereka.(ris)