SORONG-Percepat pencapaian vaksinasi minimal 50 persen di akhir bulan November di wilayah Sorong Raya, Polda Papua Barat menggelar rapat koordinasi mendukung percepatan program Vaksinasi Nasional di wilayah Sorong Raya yang bertempat di Belagri Hotel, Jumat (5/11) Kota Sorong.
Dalam rapat yang dipimpin langsung Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Dr. Tornagogo Sihombing, menerangkan, rapat koordinasi dihadiri oleh perwakilan pimpinan Forkopimda Kota Sorong yang mempunyai motivasi dan keinginan yang kuat dalam rangka pencapaian vaksinasi 50 persen di akhir bulan November 2021.
“Diharapkan di akhir bulan Desember 2021, target vaksinasi bisa mencapai 70 persen atau bahkan lebih. Namun, ini semua tidak bisa dilakukan jika hanya melibatkan 1 institusi saja tetapi harus berkolaborasi untuk melaksanakan vaksinasi,”jelasnya kepada awak media, kemarin.
Menanyakan terkait kendala yang dihadapi hingga belum tercapainya terget vaksinasi, Kapolda PB mengungkapkan lantaran masyarakat masih mempercayai pemberitaan yang tidak benar sehingga mengakibatkan mereka enggan mengikuti vaksinasi. Namun, Polri dalam hal ini Polda Papua Barat memiliki berbagai cara agar masyarakat paham dan mau untuk vaksinasi.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, kita melakukan pengetatan terhadap sosialisasinya sehingga masyarakat betul-betul paham. Kami juga menemui beberapa kendala setelah kami lakukan evaluasi, yakni kendala vaksinator dan penumpukkan antrean masyarakat, sehingga masyarakat lainnya pun kembali pulang,”ujarnya.
Usai rapat koordinasi ini, tambah Kapolda PB, ia berharap vaksinasi di Kota Sorong, perhari bisa mencapai 3.500 dosis sehingga terget 50 persen pencapaian vaksinasi di akhir bulan November 2021 bisa tercapai.
Menanyakan adanya upaya vaksinasi door to door, Kapolda mengatakan hal tersebut juga akan dilaksanakan, dimana vaksinasi keliling khususnya di 2 wilayah yang menjadi target yakni Sorong dan Manokwari dengan harapan harus mencapai 50 persen.
“Karena untuk Manokwari saja sudah mencapai 60 persen namun untuk Kota Sorong masih 37 persen. Kami juga intervensi ke Kota Sorong dengan menurunkan tim termasuk juga tim vaksinator agar ada peningkatan angka vaksinasi mencapai 50 persen,”tuturnnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan mengatakan sebenarnya stok vaksinasi di Papua Barat ini sangat banyak, namun justru pergerakkan penyerapan di lapangan yang lambat. Lantaran, animo masyarakat untuk mendatangi pos-pos pelayanan vaksinasi berkurang.
“Kami, meminta bantu dari semua Forkopimda agar memberikan informasi kepada masyarakat, agar gerai vaksinasi yang sudah dibuka oleh TNI-Polri, Pemda maupun organisasi masyarakat agar didatangi untuk mengikuti vaksinasi,”tuturnya.
Menanyakan, upaya strategis dalam pelaksanaan vaksinasi, Otto mengungkapkan adanya masukan untuk pelaksanaan vaksinasi door to door namun kendalanya di tenaga kesehatan. Oleh sebab itu, tenaga kesehatan hanya membuka gerai pelayanan vaksinasi yang dekat dengan lingkungan masyarakat.
“Cakupan vaksinasi di Papua Barat baru 35 persen, sehingga diharapkan di bulan November 2021 dapat meningkat dengan sasaran 700 ribuan lebih masyarakat di Papua Barat,”tuturnya.
Menurut Otto, berdasarkan terget yang sudah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Sorong sebanyak 4.400 dosis perhari yang harus dikejar. Oleh karena itu, jika masyarakat memiliki kesadaran kesehatan, silahkan datangi tempat pelayanan kesehatan untuk divaksin, (juh)