KAIMANA – Sejak awal pekan lalu hingga Rabu (17/11), warga Kabupaten Kaimana kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium maupun pertalite. Warga harus antre di SPBU dan APMS untuk bisa mengisi BBM guna memenuhi kebutuhan kendaraan bermotor. Kondisi ini diperparah dengan sulitnya mendapatkan BBM eceran, yang biasa dijual oleh pengecer di pinggir jalan.
Sales Branch Manager (SBM) Rayon II Papua Barat, Taufik R. Lubis, ketika dikonfirmasi melalui aplikasi pesan singkatnya, terkait dengan kesulitan warga untuk mendapatkan BBM mengatakan, tidak ada keterlambatan pengiriman BBM ke Kaimana. Dia juga mengakui, ketersediaan BBM di Feul Terminal Kaimana, tersedia hingga enam hari kedepan. Sehingga menurutnya ketersediaan BBM di Kaimana, masih aman. “Peningkatan aktivitas masyarakat kemungkinan utamanya. Kalau keterlambatan saat ini tidak ada kendala, kami sampaikan juga BBM dalam posisi aman dengan coverage days sebesar 6 hari di Fuel Terminal Kaimana,” tegasnya ketika dikonfirmasi, Rabu (17/11).
Disinggung soal sulitnya mendapatkan BBM, melalui penjual eceran, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk membeli BBM di SPBU, yang merupakan lembaga penyalur BBM secara resmi. “Kami himbau masyarakat untuk membeli BBM di SPBU / Lembaga Penyalur resmi dari Pertamina untuk mendapatkan BBM dengan harga yang sesuai dan tepat jumlah serta kualitasnya,” ujarnya.
Ketika ditanya penyebab panjangnya antrian kendaraan bermotor, untuk mendapatakan BBM di SPBU. Menurutnya kemungkinan utama penyebab antrian kendaraan warga ini, karena adanya peningkatan aktivitas. “Peningkatan aktivitas masyarakat kemungkinan utamanya,” tuturnya singkat.
Pantauan wartawan di APMS dan SPBU di Kaimana, warga sudah mulai antri sejak pagi hari, untuk mendapatkan BBM. Warga antri selain menggunakan kendaraan, namun banyak warga juga yang membawa jirigen dalam jumlah banyak. (fat)