SORONG – Perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2021 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
Kepala BPS Kota Sorong, Ir. Merry M.P. mengatakan berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Sorong, pada Oktober 2021 terjadi inflasi sebesar 0,04 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,38 pada September 2021 menjadi 106,42 pada Oktober 2021.
“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran,” katanya, Senin (1/11). Adapun yang mengalami kenaikan indeks harga yakni pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,73 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen, kelompok perlengkapan, peralatan.
“Dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen, kelompok transportasi sebesar 2,67 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,27 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,08 persen,” jelasnya.
Sedangkan, kata Merry bahwa kelompok yang mengalami deflasi, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,81 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,23 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks.
Kemudian, ia menambahkan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Oktober 2021, antara lain ikan tongkol/ikan ambu-ambu, lemon, ketimun, cabai merah, daun singkong, tauge/kecambah, cumi-cumi, daging babi, daun seledri, pepaya, jeruk nipis/limau, angkutan udara, gado-gado, cakalang diawetkn, daun pepaya, labu parang/manis/merah/kuning.
Kemudian, ada daun kemangi, ekor kuning diawetkan, ikan asin belah, sandal kulit pria, kembang kol, pembasmi nyamuk bakar, bunga pepaya, celana panjang jeans wanita, ikan asin teri, pepaya muda, bayam, daun sereh, sepatu pria, kangkung cabai rawit, kelapa, anggur, ketela pohon, ikan lolosi, celana dalam pria, oyong/gambas/bestru/emes, penyegar ruangan, hand body lotion, celana panjang jeans pria, celana pendek pria, kopi siap saji, ikan bubara, sawi hijau, shampo, kaos kutang/singlet pria, mesin cuci, susu bubuk untuk tulang/manula, kol putih/kubis, jantung pisang, ikan ekor kuning, dan lainnya.
Dijelaskan bahwa pada Oktober 2021 dari 11 kelompok pengeluaran, 3 kelompok memberikan andil/sumbangan inflasi, 2 kelompok memberikan andil/sumbangan deflasi, dan 6 kelompok tidak memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Kota Sorong.
“Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen, kelompok transportasi sebesar 0,29 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,01 persen,” katanya.
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,30 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen. “Sementara kelompok pengeluaran yang tidak memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi/deflasi, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok perlengkapan, peralatan,” katanya. “Dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kelompok pendidikan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya,” sambungnya.(zia)