AIMAS – Melambungnya harga minya goreng sejak sebulan belakangan ini cukup memusingkan para penjual gorengan.
Bagimana tidak, dengan harga minyak goreng curah yang tembus hingga Rp 18.000/liter penjual gorengan harus putar “otak” agar mereka tetap survive, meskipun untungnya tipis.
Salah satu penjual gorengan, Mardi mengaku, ia dan isteri cukup pusing mengatasi kenaikan harga minyak goreng yang terjadi di penghujung tahun 2021 ini.
Sebagai penjual gorengan, tentu minyak goreng jadi salah satu item primer paling dibutuhkan untuk melancarkan usahanya. Sehingga semahal apapun harga minyak goreng saat ini, akan tetap ia beli.
Meski harga minyak goreng tergolong sangat mahal, Mardi mengaku sangat sulit menaikkan harga gorengan Rp 1.000 yang Ia jual. Ukuran dagangannya pun tetap stabil dan tidak berubah. Diakui Mardi, ia tak tega jika pelanggannya membeli gorengan dengan harga yang terlalu mahal.
“Bingung juga mengatasinya bagaimana, tetap jalan aja seperti biasa. Harganya sama, ukurannya juga sama saja. Saya kasihan kalau orang beli harganya kemahalan,” ungkapnya. Dikatakan Mardi, tidak masalah untung tipis yang penting usahanya tetap lancar. Baginya, asal pelanggan senang, dagangannya laris manis, itu sudah cukup.
“Kita usaha begini mau kasih naik harga juga susah Mbak. Yang penting usaha lancar, dagangan habis, sudah Alhamdulillah. Jualan makanan memang risiko disitu, jangan sebentar-sebentar naik turun harga,” kata dia.
Namun jika mahalnya harga minyak goreng akan berlangsung sampai tahun depan, tak menurut kemungkinan Mardi akan melakukan penyesuaian harga juga. Entah akan menaikkan harga dagangan, atau menyesuaikan ukurannya.
“Minyak goreng mulai mahal sekitar bulan Oktober. Kita lihat sampai tahun depan, kalau harga tidak kembali normal berarti saya juga harus sesuaikan. Tapi kalau sekarang belum bisa ambil keputusan, lihat sikon ke depan dulu,” pungkasnya.
Sementara itu salah satu kios di Aimas yang menjual titipan aneka kue termasuk gorengan, buntut dari naiknya harga minyak goreng, kini tak ada lagi gorengan yang harga Rp 1.000 melainkan semua sudah naik harganya jadi Rp 2.000. (ayu)