AIMAS – Resmi dilantik oleh Bupati Sorong diwakili oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sorong, Adri Timban, Senin (29/11), kini Marthen Nebore dipercayakan menahkodai Ikatan Keluarga Besar Imekko Kabupaten Sorong.
Usai dilantik, Marthen Nebore dalam sambutannya mengatakan bahwa terbentuknya Ikatan Keluarga/Suku Besar Imekko di Kabupaten Sorong lahir atas keinginan masyarakat Suku Imekko itu sendiri. Tujuan terbentuknya Ikatan Keluarga Besar Imekko juga diharapkan mampu membangun sinergi dan mendukung program Pemerintah Kabupaten Sorong.
“Masih banyak tantangan yang dihadapi pemerintah, oleh karena itu kami dari organisasi kemasyarakatan juga siap membantu melancarkan program pemerintah. Sehingga kami bisa bersinergi dan sama-sama menopang peningkatan kesejahteraan masyarakat,” terang Marthen.
Resmi terbentuk, langkah pertama yang akan dilakukan segenap jajaran pengurus Ikatan Keluarga Suku Besar Imekko Kabupaten Sorong yakni melakukan konsolidasi dan merancang program kerja.
“Saya berprinsip bahwa kita tidak harus melakukan hal besar supaya dilihat banyak pasang mata, namun kita mulai dari program kecil yang penting bisa menyentuh masyarakat. Skala prioritas kami dari Suku Besar Imekko mungkin akan banyak memfokuskan diri pada kegiatan ibadah,” beber Marthen.
Saat ini Ikatan Keluarga Besar Imekko Kabupaten Sorong membawahi 9 Korwil, diantaranya ada di Aimas, Klamono, Seget, hingga Salawati. Total masyarakat Imekko yang telah bergabung dalam kerukunan keluarga ini berjumlah sekitar 500 KK dengan total lebih dari 2.000 jiwa.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sorong, Adri Timban berharap Ikatan Keluarga Suku Besar Imekko haris bisa menjadi payung sekaligus rumah besar bagi keluarga Imekko. Adri berpesan, masyarakat Imekko melalui organisasi tersebut juga harus turut menjaga kerukunan umat beragama.
“Tahun lalu Pak Bupati menerima harmony award sebagai bukti komitmen dalam menyatukan toleransi umat beragama. Oleh karena itu hadirnya organisasi kesukuan juga bisa turut menyambung keberagaman tanpa adanya perpecahan,” tutup Adri. (ayu)