Wapres : Peparnas Ajang Pembuktian Semangat Kesetaraan
JAYAPURA – Sebanyak lima atlet difabel berprestasi asal Papua mengarak obor api Peparnas hingga dinyalakan pada kaldron. Kelima atlet difabel berprestasi tersebut yakni Menisa Rumase Numberi dari cabang olahraga renang, Lince Suebu dari cabang olahraga renang, Dapil Bayage dari cabang olahraga atletik, Hidayani dari cabang olahraga atletik dan Marinus Melianus Youwe dari cabang olahraga renang.
Awalnya obor api dibawa oleh Menisa Numberi sambil berlari kecil, diberikan kepada Lince Suebu yang kemudian dibawa lari kembali menuju ke bagian tengah lapangan menemui Dapil Bayage. Dari Dapil Bayage, obor api dibawa naik ke atas menuju Hidayani dan Marinus Youwe di mana secara bersamaan keduanya membawa api menuju tempat penyalaan api kaldron di atas panggung pembukaan. Setelah kaldron menyala, dilanjutkan dengan semarak kembang api yang memeriahkan suasana di dalam Stadion Mandala Jayapura. Tidak berhenti sampai di situ, kemeriahan kembali muncul dari lampu-lampu drone yang mulai diterbangkan satu per satu oleh para pilotnya.
Salah satu atlet difabel Susan mengatakan pembukaan Peparnas XVI di Papua merupakan sebuah pengalaman baru bagi para penyandang disabilitas. ”Diharapkan ke depannya, penyandang disabilitas tidak dipandang sebelah mata lagi namun dapat diberikan tempat yang sejajar dengan lainnya,” katanya. Seremoni pembukaan Peparnas Papua mengusung mengusung tema ”Cahaya dari Timur Papua”.
Hadir deretan musisi papan atas seperti Anggun, Nowela Mikhelia, dan Edo Kondologit. Selain itu artis lokal yang terlibat di antaranya Kaonak, Manggorap, Nogei, Shine of Black, Piter Ginuy, dan Irsa Yoku. Pembukaan Peparnas juga menghadirkan beragam tarian tradisional dari berbagai daerah, termasuk Papua sebagai tuan rumah.
Dalam upacara pembukaan atraksi 500 drone yang akan menghiasi langit-langit di Bumi Cenderawasih. Drone tersebut didatangkan dari Kalifornia dan Dubai lengkap dengan pilotnya dari Eropa dan Singapura. Dari segi pengamanan, upacara pembukaan Peparnas Papua melibatkan 1.400 personel TNI-Polri. Seluruh kegiatan Peparnas Papua bakal menerapkan protokol kesehatan ketat mengingat masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
Pembatasan penonton saat seremoni pembukaan diberlakukan. Meski begitu, masyarakat akan tetap dapat menyaksikan kemegahan upacara pembukaan dengan hadirnya videotron di sejumlah titik di Jayapura. Selain itu Kementerian Kominfo juga telah menginstruksikan agar semua siaran televisi dapat menyiarkan upacara pembukaan dan penutupan Peparnas secara langsung dan juga tersedia layanan live streaming YouTube.
Peparnas Papua akan berlangsung di dua klaster yakni Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Tak kurang dari 1.985 atlet dari 33 provinsi bakal bersaing dalam 12 cabang olahraga yakni angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola CP, tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua bukan sekadar kompetisi melainkan pembuktian untuk semangat kesetaraan antarwarga bangsa Indonesia. ”Peparnas bukan sekadar kompetisi olahraga, tetapi lebih dari itu. Ini adalah pembuktian adanya semangat kesetaraan dan persamaan bagi kita semua,” kata Wapres saat membuka Peparnas di Stadion Mandala, Jayapura, Papua, Jumat (5/11).
Wapres juga mengatakan Peparnas XVI adalah ajang yang sangat istimewa karena dapat mendobrak batas diri para atlet dan keluar sebagai pemenang. ”Mari kita rayakan kesetaraan ini dalam semangat persaudaraan sesama anak bangsa, sesuai dengan semboyan “Sehati Mencapai Tujuan, Ciptakan Prestasi’,” tegas Wapres seperti dilansir Antara, kemarin.
Penyelenggaraan Peparnas XVI juga merupakan komitmen Pemerintah untuk mewujudkan kesetaraan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi kelompok disabilitas. “Dan ini merupakan pembuktian komitmen Pemerintah untuk memberikan perlakuan yang setara bagi setiap warga negara,” katanya.
Dia mengapresiasi jajaran Pemerintah Provinsi Papua yang telah bekerja keras menyelenggarakan Peparnas XVI dengan berbagai tantangan untuk menyediakan sarana dan prasarana pendukung sesuai standar pertandingan paralimpik. ”Meskipun banyak tantangan, namun dengan kerja keras serta dukungan seluruh masyarakat Papua yang saya cintai, masyarakat Papua yang sa sayang, telah berhasil menyiapkan venue tempat pertandingan dan sarana pendukung sesuai dengan standar pertandingan Pekan Paralimpik Nasional,” ujar Wapres.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo meminta maaf karena tak hadir secara langsung dalam upacara pembukaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Jumat, dan berjanji akan hadir saat penutupan pada 13 November. ”Tadinya saya akan ke Papua untuk membuka Peparnas XVI bertemu dengan atlet-atlet yang luar biasa dan tentunya Pace, Mace, kakak-kakak dan saudara semuanya,” kata Jokowi dalam tayangan video yang diputar saat upacara pembukaan Peparnas Papua. ”Namun mohon maaf, saya tidak dapat hadir karena saya harus menjalani karantina setelah kembali dari luar negeri,” dia menambahkan.
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menyampaikan bahwa sebenarnya bisa saja membuka Peparnas Papua secara virtual. Namun presiden lebih memilih untuk hadir nanti dalam penutupan Peparnas Papua pada 13 November 2021. ”Sebenarnya tanggal 5 November 2021 pagi saya sudah tiba di Tanah Air dan bisa membuka Peparnas secara virtual dari Jakarta. Tapi saya lebih memilih hadir di penutupan nantinya di Jayapura, karena Papua selalu ada di hati saya,” ujar Jokowi.
Presiden juga menyampaikan terima kasih kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang hadir langsung di Bumi Cenderawasih untuk membuka Peparnas Papua. ”Saya yakin Peparnas di papua akan sukses penuh dengan prestasi dan meriah, torang bisa,” pungkas Jokowi. (ant/**/al)