SORONG – William Heinrich terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) BPD HIPMI Papua Barat, Sabtu (13/11), menggantikan Adriana Imelda Daat. Sama seperti terpilihnya Adrianna Daat saat itu, William yang akrab dengan disapa Koko, juga terpilih secara aklamasi. Pengusaha muda asal Kota Senja Kaimana ini mendapat dukungan penuh dari 13 DPC HIPMI se-Papua Barat. Terpilihnya Wiliam Heinrich sebagai nahkoda BPC HIPMI Papua Barat menjadi salah satu pencetak sejarah lahirnya pengusaha muda di Papua Barat.
Usai dilantik oleh Ketua BPP HIPMI, Mardani H. Maming, William Heinrich mengatakan pihaknya akan segera melakukan konsolidasi dalam waktu dekat untuk menentukan program kerja dan langkahnya. William memastikan di masa kepemimpinannya akan lahir pengusaha muda di Papua Barat. “Saya pastikan di masa kepemimpinan saya akan lahir pengusaha baru, lahir pengusaha muda. Kami akan konsolidasi untuk menentukan proker sesuai potensi yang jadi prioritas, karena pengusaha tidak bisa melakukan banyak hal sekaligus, harus ada skala prioritas,” ungkapnya.
Untuk mewujudkan visinya, William juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk memberi ruang bagi HIPMI sehingga dapat berkolaborasi bersama pemerintah. William berharap pemerintah juga ikut mendukung lahirnya pengusaha baru melalui penyederhanaan regulasi untuk mempermudah pengusaha pemula. “Saya secara pribadi berharap pemerintah bisa melahirkan regulasi untuk memudahkan pengusaha pemula, dan HIPMI Juga ikut dilibatkan dalam menciptakan regulasi tersebut,” kata William.
Selain itu sebagai langkah konkrit untuk mencetak pengusaha baru, Wiliam juga akan mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi calon pengusaha dan pengusaha pemula di setiap daerah. “Kami di HIPMI adalah pengusaha nasional, maka kami akan memberikan treatment dalam bentuk diklat. Sebab berbicara terkait pengusaha perlu ada pelatihan dan bimbingan untuk manajemen yang baik, itu adalah hal terpenting. Ada tiga hal Yang harus dimiliki pengusaha, yaitu kualitas, komitmen konsisten. Pengusaha harus punya semangat, pantang mundur. Tidak ada nahkoda ulung yang lahir dari laut yang tenang,” ujar William.
William berpesan, agar anak muda harus berfikir bagaimana menjadi enterpreneur untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Sebab pengusaha sebagai penyedia lapangan pekerjaan lah yang akan menjadi penentu majunya sebuah daerah. “Anak muda sekarang harus merubah mindset-nya. Jangan selalu mau jadi ASN atau TNI-Polri, karena sudah banyak. Tapi berfikir lah bagaimana menjadi pengusaha, supaya bisa menyediakan lapangan kerja, mendukung perputaran ekonomi. Tanpa disadari pengusaha adalah penentu majunya suatu negara,” pungkasnya. (ayu)