Lamanya pandemic Covid-19 yang hingga kini nyaris 2 tahun (Pertama kali kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Sorong pada akhir Maret 2020) membuat masyarakat sudah jenuh. Terbukti, himbauan 3 M (Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjauhi kerumunan) khsusnya M yang pertama, sebagian masyarakat tidak lagi mengindahkannya. Imbasnya, penjualan masker yang banyak bertebaran di pinggiran jalan-jalan Kota Sorong, lesu pembeli.
Rusmin, Sorong
Selain karena lamanya masa pandemic Covid-19, menurunnya kepatuhan warga untuk memakai masker demi menghindari penyebaran Covid-19, juga dikarenakan berbagai factor, diantaranya karena gerah, Covid-19 bisa disembuhkan sehingga kini kurang menakutkan lagi meski belum ada obat patennya, maupun pertimbangan saat ini Covid-19 di Kota Sorong sudah jauh menurun. Per tanggal 17 November 2021, di Kota Sorong kasus Covid-19 terkonfirmasi positif total sebanyak 6.186 orang (se-Provinsi Papua Barat sebanyak 23.135), sembuh 6.090 orang (se-Papua Barat 22.750), meninggal 94 (orang se-Papua Barat 391). Dengan demikian, hingga kini di Kota Sorong masih terdapat 2 kasus aktif Covid-19 (Se-Papua Barat 28 kasus).
Bukti nyata menurunnya kepatuhan warga mengenakan masker, dengan mudah di jumpai di jalan-jalan maupun fasilitas umum lainnya. Terpantau tidak sedikit pengendara yang tidak mengenakan masker saat berkendara, mengenakan masker namun digunakan seadanya hanya menutupi dagu dengan alasan gerah, karena menghalagi untuk merokok, dan sebagainya. “Torang perokok mas, bagaimana mau merokok kalau pake masker,” ucap salah satu pengendara saat ditanyai mengapa maskernya hanya menutupi dagu, yang seharusnya menutupi hidung hidung dan mulut.
Terpantau juga di Pasar Ikan Jembatan Puri pada Minggu (21/11) tidak sedikit pengunjung yang entah lupa atau sengaja, tidak mengenakan masker. “Corona su trada, jadi torang trapapa mo tra pake masker,” kata Ria, salah satu pengunjung Pasar Ikan Jembatan Puri kepada Radar Sorong, kemarin.
Ya, wajar dimaklumi kondisi pandemic Covid-19 yang sudah sangat lama ini membuat masyarakat jenuh. Karena itu, menurunnya kesadaran masyarakat akan pentingnya 3 M sudah berkurang jauh. Apalagi beberapa waktu belakangan ini sudah tidak ada razia masker di jalan-jalan maupun fasilitas umum lainnya seperti saat-saat awal pandemic atau pada saat puncak-puncak pandemic Covid-19 di Kota Sorong yang terjadi Juni-Juli 2021 lalu dimana sehari terdapat ratusan kasus baru, yang saat-saat itulah rutin terjadi razia pemakaian masker di jalan-jalan.
Sementara itu, di tempat ibadah seperti terpantau saat pelaksanaan ibadah Salat Jumat pada Jumat (19/11) di Masjid Al-Hikmah Harapan Indah Km 11 Kota Sorong, himbauan untuk memakai masker masih terpasang jelas melalui spanduk di pagar masjid, dan pengumuman serupa di tempel di kaca pintu masuk masjid. Sebagian besar dari ratusan jemaah Jumat masih tetap mengenakan masker, namun ada juga beberapa jemaah, terutama dari kalangan anak-anak yang terlihat tidak memakai masker.
Menurunnya kepatuhan warga akan himbauan 3 M, berimbas pada lesunya penjualan masker. Seperti terpantau di salah satu penjual masker pinggir jalan depan Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong pada Sabtu (20/11) sore, selama hampir dua jam lamanya, termonitor hanya satu pemobil yang singgah membeli masker.