SORONG – TNI Angkatan Laut dalam hal ini tim Kesehatan Rumah Sakit AL (RSAL) dr. Oetodjo Lantamal XIV Sorong, berhasil mengevakuasi satu tenaga kerja asing (TKA) atas nama FTR Precioso yang mengalami kecelakaan kerja di kapal asing MV JPO Aquarius berbendera Portugal, Minggu (21/11).
Pantauan Radar Sorong, Tim Kesehatan RSAL dr. Oetodjo Sorong yang dipimpin Kadiskes Lantamal XIV Sorong, Letkol Laut (K) Made Supriyana,Amd, bersama dokter dan tenaga kesehatan RSAL Sorong, menggunakan Kapal Basarnas Sorong pada pukul 15.00 WIT menuju perairan Sorong tepatnya di depan Pulau Buaya, saat kapal MV JPO Aquarius sedang lego jangkar guna mengevakuasi TKA tersebut. Tim evakuasi tiba di dermaga Perikanan (Marina) Kota Sorong sekitar pukul 17.00 WIT, selanjutnya korban dibawa ke RSAL dengan menggunakan ambulance RSAL guna mendapatkan penanganan medis lanjutan.
Wakil Komandan (Wadan) Lantamal XIV Sorong, Kolonel Laut (P) Yohanis Yulius Tamoni menjelaskan, tindakan evakuasi ini dilaksanakan setelah pihaknya di Lantamal XIV Sorong mendapatkan laporan telah terjadi kecelakaan kerja di kapal asing MV JPO Aquarius berbendera Portugal dengan korban atas nama FTR Precioso yang merupakan warga negara Filipina. “Korban ini sedang bekerja di ruang mesin pada Sabtu (20/11) kemudian salah, jari kelingking tangan bagian kiri putus. Saat mereka meminta pertolongan, kami layani secepat mungkin. Tindakan awal yang kami laksanakan adalah mengevakuasi medis melalui laut dan evakuasi medis darat,” jelas Wadan Lantamal XIV Sorong kepada wartawan, kemarin
Menanyakan kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia, Wadan Lantamal XIV Sorong, mengungkapkan kapal asing tersebut berlayar dari Australia menuju China. Namun, jika ada keadaan darurat salah satunya kecelakaan kerja tersebut, maka kapal asing dapat masuk sementara dan menurunkan pasien agar mendapatkan pertolongan pertama. “Kalau sudah sembuh, mereka akan melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan tujuannya. Jadi, kapal asing itu tidak beraktivitas di perairan Sorong, Indonesia, namun kebetulan dari Australia menuju China. Dan kami saat mendapatkan laporan, posisi kapal tersebut berada di utara Manokwari, sehingga kami memantau terus sampai ke pelabuhan Sorong kemudian mendapatkan izin dari KSOP untuk lego jangkar,” jelasnya
Mayor Laut (K) Adventy Nahan, Sp.B, menambahkan ujung jari kelingking tangan kiri korban putus, beberapa jaringan otot dan pembuluh darah hancur. Tim Kesehatan RSAL melakukan pembersihan karena luka tersebut sudah lebih dari 24 jam sehingga ada resiko infeksi. Kemungkinan sambung dr. Adventy, akan dilakukan beberapa tahap operasi, namun itupun berdasarkan situasi.
Saat melakukan operasi yang pertama, awalnya melakukan pembersihan luka atau agar lukanya tidak infeksi, kedua mencoba melakukan operasi plastik untuk membuat jarinya. “Artinya, pihak rumah sakit tidak akan memotong selama jari sisa tersebut masih hidup. Sehingga jadinya akan dibentuk kembali sebisa mungkin. Selanjutnya, tahap kedua dilakukan evaluasi untuk melihat apakah jarinya bisa dipertahankan, tapi jika tidak bisa maka akan diamputasi jari kelingkingnya,” paparnya.
Menanyakan kondisi korban, dr Adventy mengatakan korban dalam kondisi baik meskipun ada tanda-tanda infeksi. Selain itu, pihak kapal yang sudah mencoba meminta bantuan kesehatan terhadap instasi lain, namun belum ada satupun tenaga kesehatan. Maka, TNI AL dalam hal ini RSAL yang siap untuk membantu melakukan evakuasi dari perairan ke dermaga Marina hingga ke RSAL. (juh)