Pasokan BBM Sudah Normal, Warga Diminta Tidak Panik
WAISAI– Ratusan pengendara roda 2 dan 4 terlihat mengantre panjang untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Waisai, Raja Ampat. Antrean panjang tersebut diketahui imbas dari kurangnya pasokan BBM di Kabupaten Raja Ampat beberapa waktu lalu.
Pantauan Radar Sorong, terlihat sejak pagi hingga sore hari, Sabtu (13/11) kemarin, ratusan kendaraan yang didominasi pengendara roda dua memadati SPBU di SPBU Kemindores, dan SPBU puncak tugu selamat datang.
Salah seorang warga pengendara roda dua yang enggan menyebutkan namanya ketika ikut dalam antrean di SPBU Kemindores kepada Radar Sorong menyayangkan adanya antrean panjang berjam-jam ketika ingin mendapatkan BBM untuk kendaraannya.
“Kami harus mengantre dan menunggu berjam jam, cuma mau mengisi bahan bakar di kendaraan roda dua kami,” aku dia dengan nada kesal.
Terkait hal itu, Kepala Disperindag Raja Ampat, H. Djalali melalui Kepala Seksi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Disperindag, Rispa Vonny Mamoribo ketika ditemui Radar Sorong saat mengawasi di lokasi SPBU Kemindores Sabtu (13/11) membenarkan adanya antrean panjang.
“Jadi, antrian BBM di SPBU ini sudah terlihat sejak hari pertama Rabu 10 sampai Sabtu 13 November 2021 ini. Hal itu terjadi karena isu – isu yang beredar di tengah-tengah masyarakat bahwa kemungkinan besar minyak di Kota Waisai beberapa minggu ke depan terjadi kelangkaan, sehingga masyarakat jadi panik dan mulai antre terus menerus,” ungkap Vonny.
Imbas dari antrean panjang tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Raja Ampat membatasi jumlah pembelian maksimal untuk kendaraan roda 2 ukuran kecil, kendaraan roda 2 ukuran besar maupun kendaraan roda 4.
“Pembatasan pembelian maksimal untuk jenis-jenis kendaraan itu diberlakukan sejak hari Rabu lalu. Maka kami dari Disperindag menetapkan aturan maksimal pembelian minyak pada tiga SPBU diantaranya SPBU Swaimbon, SPBU Kemindores, SPBU Napirboi dengan pembelian maksimal untuk masing-masing kendaraan roda 2 ukuran kecil Rp 30.000 dan besar 50.000. Sedangkan kendaraan roda 4 Rp 100.000,” paparnya.
Dia mengaku, kondisi pasokan BBM di Kota Waisai sebenarnya sudah kembali normal. Oleh karena itu, aturan maksimal pembelian BBM di beberapa SPBU bagi kendaraan sudah dicabut. “Maka aktivitas pembelian BBM di beberapa SPBU pada hari Sabtu ini sudah mulai stabil. Tapi memang sempat terjadi antrean panjang. Karena warga masih panik karena isu-isu kelangkaan. Sehingga membuat antrean yang begitu panjang,” ujarnya.
Disisi lain, Vonny menambahkan, pihaknya saat ini telah membatasi pembelian BBM menggunakan jerigen di SPBU. Namun khusus bagi nelayan maksimal pembeliannya sekitar 20 liter sampai 30 liter sesuai kebutuhan untuk warga yang mancing atau pulang ke kampung menggunakan perahu.”Tapi pembelian menggunakan jerigen bagi pengecer botol dan Pertamini untuk sementara kami tidak ijinkan,” tuturnya..
Informasi yang dihimpun Radar Sorong, pada Minggu (14/11) antrean kendaraan di SPBU Kemindores mulai normal sejak dibuka siang dari Pukul 12.00 WIT hingga sore pukul 17.00 WIT. Pada hari yang sama, di SPBU Puncak Tugu Selamat Datang untuk BBM jenis Pertalite kosong, dan sementara ditutup.(hjw)