AIMAS – Sebanyak 13 dari 30 anak di Kampung Usili Kelurahan Malasom Distrik Aimas Kabupaten Sorong, menderita stunting. 13 anak penderita stunting didominasi balita sebanyak 12 orang dan 1 orang bayi. Hal tersebut diungkapkan Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu (Pustu) Malawele Distrik Aimas Kabupaten Sorong, Asma Yunita saat kunjungan kerja anggota DPRD Kabupaten Sorong, Nurtina Lasaka, Jumat (26/11).
Dikutip dari kemkes.go.id, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Asma Yunita mengatakan, selama ini tak ada petugas kesehatan khusus yang ditugaskan di Kampung Usili, sehingga kondisi anak di kampung tersebut tak banyak mendapat sentuhan tangan orang kesehatan. “Petugas kesehatan disini adalah bantuan dari Puskesmas Malawele, tidak ada petugas yang khusus ditempatkan di sini. Biasanya kami hanya datang sekali sebulan. Kunjungan itu untuk Posyandu sekaligus Pusling, jadi kami sekalian memberikan pelayanan pengobatan,” bebernya.
Mengetahui kondisi tersebut, anggota DPRD Kabupaten Sorong dari Fraksi PDIP, Nurtina Lasaka merasa prihatin. Hatinya pun terketuk dan berharap dapat bekerja sama dengan petugas kesehatan dari puskesmas sekitar untuk meretas kasus stunting yang ada. Apalagi sesuai perintah yang diberikan PDIP, Nurtina diminta untuk menyiapkan satu kampung yang akan dimanfaatkan guna pemantauan stunting. “Saya terketuk untuk memberikan kebutuhan kesehatan yang cukup bagi masyarakat di kampung ini. Kedepan kami akan berkonsultasi dengan pihak terkait terutama Dinas Kesehatan sehingga mereka bisa langsung mengambil langkah,” ujar Nurtina.
Mendengar komitmen tersebut, Asma mengaku sangat bersyukur karena ada pihak lain yang cukup fokus menangani permasalahan stunting. Sebab upaya yang dilakukan oleh petugas kesehatan selama ini masih belum mampu menyentuh masyarakat Kampung Usili.
“Kami harap ada perubahan perilaku kesehatan oleh masyarakat di sini. Kami berharap sentuhan dari pihak lain seperti anggota dewan akan menjadi stimulus bagi kami. Semoga ke depan kita bisa saling bersinergi untuk memberikan pelayanan kesehatan dan bisa menyelesaikan permasalahan stunting di Kampung Usili. Apalagi butuh waktu panjang untuk mengatasi permasalahan stunting,” tutup Asma. (ayu)