Diresmikan oleh Wali Kota Drs Ec Lambert Jitmau, MM, Alfamart Hibahkan Laboratorium untuk SMKN 1 Kota Sorong
SORONG – Perusahaan ritel PT sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) secara resmi menghibahkan mini toko atau laboratorium (Lab) ritel untuk SMKN 1 Kota Sorong sebagai sarana pembelajaran murid-murid Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran.
Laboratorium ritel secara resmi beroperasi dan diresmikan oleh Wali Kota Sorong, Drs.Ec.Lambert Jitmau,MM, didampingi Human Capital Director Alfamart, Tri Wasono Sunu dan Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, Kamis (30/9).
Wali Kota Sorong, Drs.Ec.Lambert Jitmau, MM, menyampaikan ucapan terima kasih kepada manajemen Alfamart, yang melakukan perluasan bisnisnya dengan menghadirkan Alfamart di SMKN 1 Kota Sorong. “Mereka belajar di dalam sekolah langsung praktek. Menambah wawasan dan pengetahuan siswa/i,” katanya.
Menurutnya, Kota Sorong tidak memiliki sumber daya alam. sehingga sumber PAD Kota Sorong hanya didapatkan dari sektor jasa. Dengan kehadiran Alfamart Class menjadi salah satu bagian dari sektor jasa.
“Saya menghadirkan sektor jasa banyak, kota ini tidak punya sumber daya alam. Dengan hadirkan sektor jasa karena disitu ada pertumbuhan ekonomi akan terjadi. Akan terjadi transaksi, pendapatan asli daerah tergantung dari wajib pajak. Wajib pajak itu yang menghadirkan sektor jasa. Pajak itu dari kita, oleh kita dan untuk kita,” pungkasnya.
Human Capital Director Alfamart, Tri Wasono Sunu, mengatakan keberadaan laboratorium ritel ini untuk mendukung pelaksanaan pendidikan ritel di jenjang SMK. Lanjut dikatakan, sebelum peresmian di sekolah, terlebih dulu dilakukan MoU yang ditandantangani Human Capital Director Alfamart Tri Wasono Sunu dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Barnabas Dowansiba, 9 September 2021 lalu di Kantor Pusat Alfamart, Tangerang.
“Saat ini, Alfamart Class secara nasional sejak 2013 telah meluluskan lebih dari 7.000 siswa dan sebagian diantaranya masih aktif bekerja di Alfamart,” kata Tri Wasono Sunu. Tri Wasono Sunu, menegaskan untuk lulusan Alfamart Class tidak ada keterikatan bekerja di Alfamart.
“Kalau memilih bekerja di Alfamart bisa langsung masuk tanpa tes dan grade 4. Namun jika memilih berwirusaha sendiri seperti membuka toko kelontong juga diperbolehkan, sebab dasar ilmu manajemen ritelnya sudah diajarkan,” tegasnya.
Tri Wasono Sunu, menambahkan .bahwa Di SMKN 1 Kota Sorong sendiri ada 34 siswa Jurusan Daring dan Pemasaran yang mengikuti program pendidikan kurikulum ritel Alfamart Class.
Dalam implementasi kurikulum ritel Alfamart Class ini, SMKN 1 Kota Sorong diberi hibah laboratorium ritel atau business center yang bentuknya berupa mini toko Alfamart berupa inventory, equipment, dan renovasi sebagai sarana belajar. “Laboratorium ini menjadi milik sekolah secara mutlak, termasuk pengelolaan keuangannya,” ujarnya.
Dikatakan Tri Wasono Sunu bahwa pada saat menginjak kelas XI siswa juga akan diajak magang atau praktek kerja industri (prakerin). “Sebelum pandemi, prakerin dilakukan langsung di toko Alfamart. Namun sejak pandemi dilakukan secara daring,” katanya. Lanjutnya, Tujuan prakerin ini agar pada saat dia lulus, kompetensinya sesuai dengan kebutuhan industri ritel, sebab Alfamart terlibat aktif mulai dari awal.
“Saat ini sudah ada 189 SMK di Indonesia yang menerapkan kurikulum pendidikan ritel Alfamart Class. SMKN 1 Kota Sorong adalah SMK pertama di Papua Barat yang menerapkannya dan merupakan yang ke-188 secara nasional,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Kota Sorong, Drs.H.H.Weydekamp,M.Pd, mengatakan Alfamart sangat peduli membangun pendidikan yang ada di Papua Barat. “Satu-satunya yang ada di Kota Sorong baru SMKN 1 Kota Sorong yang bekerjasama dengan Alfamart. Terima kasih Alfamart telah peduli karena terjun langsung,” pungkasnya.(zia)