AIMAS– Semakin tingginya tingkat pelanggaran protokol kesehatan belakangan ini membuat Satgas Covid-19 Kabupaten Sorong semakin khawatir. Meski imbauan penerapan prokes masih terus digencarkan, namun tingginya tingkat pelanggaran juga semakin tak terhindarkan.
Pantauan Radar Sorong, pelanggaran terhadap penerapan prokes tak hanya ditemukan di tempat terbuka. Namun juga terjadi di dalam ruanbelakar di beberapa sekolah di Kabupaten Sorong. Pelanggaran tidak hanya dilakukan oleh siswa melayangkan juga para guru yang mengajar di kelas.
Menindaklanjuti hal tersebut, Satgas Covid-19 Kabupaten Sorong berencana mengagendakan inspeksi mendadak (sidak) di sekolah-sekolah. Selain itu, sidak juga direncanakan dilakukan di sejumlah fasilitas ruang terbuka publik.
Kepala BPBD Kabupaten Sorong, Aminadab Lobat menerangkan, kendati saat ini status Kabupaten Sorong telah menurun di level 2, tidak berarti prokes bisa diabaikan. Oleh karena itu, satgas tidak berhenti memberikan imbauan kepada para stakeholder dan seluruh masyarakat untuk tetap konsisten dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Memang sudah turun ke level 2. Namun bukan berarti Covid-19 sudah hilang, barang itu masih ada. Jadi kewaspadaan tetap harus menjadi perhatian. Virus ini tidak akan hilang, namun manusia yang akan semakin terbiasa karena kita akan hidup berdampingan dengan virus ini,” ujarnya.
Walaupun sudah diberikan kesempatan untuk bisa berkegiatan tatap muka baik dalam kegiatan ibadah maupun sekolah, namun dengan syarat masyarakat tidak lengah terhadap penerapan prokes.
Disinggung terkait pelanggaran uang terjadi, Satgas sendiri mengaku telah banyak mendapatkan informasi terkait hal tersebut. Satgas bahkan beberapa kali melihat sendiri pelanggaran tersebut dilakukan oleh masyarakat.
“Memang beberapa laporan sudah kami terima bahwa penerapan prokes sekarang sudah semakin dilonggarkan. Selain warga yang menyampaikan kepada kami, kadang sepintas kami pun melihat itu. Memang kesadaran masyarakat seperti sudah berkurang, mereka hanya menggunakan masker ketika ada petugas. Jika petugas sudah tidak ada, masker dilepas lagi,” bebernya.
Oleh karena itu, Satgas akan mengagendakan sidak di titik tertentu yang menjadi pusat keramaian dan tempat berkumpulnya orang.
“Kami sudah agendakan (sidak) sebenarnya. Namun kami masih menunggu akti yang tepat. Selain sekolah, termasuk juga di RTP Alun-Alun Aimas yang sekarang jadi tempat baru berkumpulnya massa disana akan jadi tujuan kami,” pungkasnya. (ayu/ian)