JAYAPURA – Dua anggota dan simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Fernando Warobai yang berasal dari Distrik Angkaisera dan Distrik Teluk Ampimoi Kabupaten Kepulauan Yapen, menyerahkan diri kepada aparat TNI di Kodim 1709 Yapen Waropen, diterima langsung Danrem 173/PBV Brigjen TNI Iwan Setiawan,SE,MM dan Dandim 1709/Yawa Letkol Inf. Leon Pangaribuan,SH, Rabu(13/10).
Kembalinya EM dan EJ ke NKRI dibarengi dengan penyerahan senjata api laras panjang non organik 4 pucuk dan 2 pucuk senjata laras pendek non organic, dengan amunisi sebanyak 97 butir berbagai caliber. Selain itu, berbagai atribut seperti bendera bintang kejora dan beberapa dokumen organisasi Papua Merdeka juga diserahkan.
Danrem 173/PBV Brigjen TNI Iwan Setiawan, mengungkapkan, dua anggota KKB menyerahkan senjata api tersebut tergerak setelah melihat keseriusan pemerintah membangun Papua, ditambah terlaksananya PON yang sangat megah yang dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo serta dihadiri oleh para pejabat tinggi negara termasuk para gubernur dari berbagai provinsi, begitu juga tamu manca negara. ”Sebenarnya mereka sudah begitu lama menyimpan senjata beserta amunisi ini, karena mereka beranggapan Papua akan merdeka. Namun setelah melihat pembangunan dan penyelenggaraan PON di Papua, mereka yakin inilah yang benar bahwa Papua sebenarnya dibawah bingkai NKRI,” kata Brigjen Iwan Setiawan.
Dikatakan, penyerahan diri kedua anggota dan simpatisan KKB itu ingin juga mendapatkan kehidupan yang tenang tanpa di kejar-kejar oleh aparat keamanan. ”Dengan mereka meyerahkan diri bersama barang bukti, mereka tidak merasa was-was lagi dan tidak dikejar-kejar aparat,” ujarnya.
Lebih lanjut Danrem mengatakan, penyerahan diri kedua simpatisan ini merupakan upaya komunikasi yang baik dari jajaran Kodim 1709/Yawa bersama semua pihak. ”Ini adalah keberhasilan dan terobosan yang mengedepankan komunikasi dan sinergitas antara aparat TNI-Polri bersama komunitas intelijen yang ada di Yapen sehingga penyerahan diri meraka tanpa adanya letusan,” cetus Iwan Setiawan.
Ia meminta kepada pimpinan TPN/OPM Wilayah Saireri, Fernando Worabai bersama para pengikutnya yang masih berseberangan dengan NKRI, untuk segera kembali ke pangkuan ibu pertiwi. ”Kami terbuka untuk saudara kami Fernando Worabai meskipun berbeda pendapat maupun ideologi, kami himbau kembali ke NKRI dan kita ciptakan suasana yang kondusif,” harapnya.
Sementara itu, Dandim 1709/Yawa Letkol Inf. Leon Pangaribuan,SH menuturkan bahwa kedua simpatisan yang menyerahkan diri ke TNI, meminta supaya tidak diekspose agar tidak menjadi sorotan dan sasaran dari kelompok separatis lainnya. Karena itu, pada saat konferensi pers yang dilakukan, pihak TNI tidak menghadirkan keduanya di depan public.
Terpisah, salah seorang anggota KKB yang menyerahkan diri, enggan untuk menyebutkan identitasnya, mengaku perjuangannya bersama Organisasi Papua Merdeka sudah sejak tahun 2000 silam. Akan tetapi setelah melihat perkembangan, dirinya merasa ditipu dan dibohongi oleh para petinggi di organisasi yang bertentangan dengan NKRI itu. ”Saya sudah sejak tahun 2000 berjuang mulai dari Kabupaten Keerom sampai akhirnya tiba di Yapen, tetapi selama ini kami hanya dibodohi dengan iming-iming akan merdeka. Padahal saat ini kami melihat Pak Jokowi betul-betul membangun Papua bahkan dengan dilaksanakan PON di Papua dan itu yang membuat kami bangga,” ucapnya. (**/al)