Wisata Tanjung juga Sepi Pengunjung
AIMAS – Libur khusus selama dua hari tidak membuat tempat wisata menjadi padat pengunjung. Sebaliknya, beberapa tempat wisata bahkan tampak lengang karena sepi pengunjung. seperti kolam pemandian Tirta Istianah Indah yang selama ini selalu jadi tujuan wisata juga tak seramai biasanya.
Salah seorang karyawan Tirta Istianah Indah, Rahman menuturkan, libur kali ini bukanlah libur nasional sehingga juga cukup berpengaruh terhadap angka kunjungan.
“Mungkin karena bukan libur nasional jadi agak sepi memang. Apalagi liburnya Selasa-Rabu, otomatis di hari minggu masyarakat baru habis berlibur, jadi mungkin agak kurang pas waktunya,” ungkap Rahman saat ditemui Radar Sorong, Rabu (27/10).
Selain itu, tanggal yang semakin menua menuju akhir bulan juga diduga jadi salah satu dari banyak faktor sepinya tempat wisata pemandian air tawar ini.
Sejak pandemi, manajemen Tirta Istianah Indah memang membatasi jumlah pengunjung. Maksimal hanya 100 pengunjung saja yang bisa diterima. Biasanya saat hari libur nasional atau saat hari minggu, target 100 pengunjung bisa tercapai. Namun saat libur khusus kali ini, hanya beberapa pengunjung saja yang datang.
“Hari ini sedikit tidak sampai seratus, bisa dihitung jari. Kadang cuaca juga berpengaruh, kalau terlalu panas atau hujan deras ya sepi juga,” ungkapnya.
Rahman menambahkan, kolam pemandian Tirta buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIT hingga 17.00 WIT. Tarif masuknya juga cukup terjangkau, Rp 35.000 saat weekday dan Rp 50.000 saat weekend.
Libur Hari Ulang Tahun Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Tanah Papua dan masuknya Injil di Tanah Moi, rupanya tidak berdampak pada meningkatnya kunjungan pengunjung di tempat-tempat wisata, salah satunya Tanjung Kasuari yang merupakan tempat wisata di wilayah Kota Sorong.
Pantauan Radar Sorong, sejumlah tempat wisata khususnya kawasan Tanjung minim pengunjung, bahkan dua Tanjung yang terkenal yakni Tanjung Kasuari dan Tanjung Batu terlihat hanya beberapa pengunjung yang datang, padahal biasanya di hari libur kedua tanjung tersebut ramai pengunjung. Selain itu, tampak di Tanjung Kasuari maupun Tanjung Batu hanya sekitar 10 hingga 20 pengunjung saja
Pemilik Kawasan Wisata Tanjung Kaswari Kota Sorong, Hasan menjelaskan Tanjung Kasuari selama 2 hari ini sama halnya dengan hari biasanya (minim pengunjung) bahkan lebih ramai saat weekend seperti hari Minggu.
“Tidak ada pengunjung bahkan kurang. Hanya kendaraan yang biasanya lewat depat jalan umum,”jelasnya kepada Radar Sorong, Rabu (27/10).
Biasanya, sambung Hasan pada perayaan HUT GKI di Tanah Papua, sebelum pandemi atau di tahun 2019 masyarakat khususnya umat Kristiani melaksanakan ibadah dalam jumlah yang banyak (rombongan) di Tanjung Kasuari, namun sejak tahun 2020 hingga 2021 ini tidak lagi dilaksanakan ibadah di Tanjung, mungkin karena pandemi Covid-19.
Hasan mengungkapkan, uang masuk ke Tanjung Kasuari hingga saat ini masih tetap sama yakni Rp 20 ribu untuk pengguna sepeda motor, Rp 50 ribu untuk mobil dan Rp 80 ribu untuk pengguna bus, kemungkinan akan ada kenaikan tarif apabila ia sudah menyediakan berbagai fasilitas seperti payung, tempat duduk dan lain sebagainya.
“Jadi, ke depannya pasti kami akan siapkan fasilitas di pantai. Untuk fasilitas saat ini di Tanjung Kasuari memang sudah tidak layak karena sudah lama,”pungkasnya.(ayu/juh)