SORONG – Sebanyak 35 orang wartawan di Provinsi Papua dan Papua Barat dinyatakan lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW), Jumat (22/10) malam. Para peserta lulus setelah menjalani masa ujian selama dua hari. Dua Jurnalis Radar Sorong, Ayu Wulandari dan Harry J. Warmasen juga dinyatakan lulus dan berkompeten.
Dalam laporannya, Koordinator Kegiatan UKW, Maria Andriana mengatakan bahwa seharusnya ada sebanyak 54 wartawan yang mengikuti ujian. Namun karena terkendala transportasi maka 19 peserta gagal mengikuti UKW.
“Saya cukup menyayangkan ketidakhadiran teman-teman dari Jayapura. Saya yakin mereka sesungguhnya ingin hadir, namun karena kendala satu dan lain hal maka belum bisa bergabung dalam kesempatan ini,” ujar Maria yang juga adalah salah satu penguji dalam UKW tersebut.
Diterangkan Maria, UKW ditujukan untuk meningkatkan profesionalitas para jurnalis. Oleh karena itu, ia juga merasa bersyukur atas lulusnya 35 wartawan dalam ujian kali ini. Ia berpesan agar para lulusan UKW kali ini tidak mudah berpuas diri, dan mau terus belajar.
“UKW bukan formalitas, ini adalah ujian yang benar-benar ujian untuk menunjukkan legalitas status wartawan. Saya bersyukur teman-teman bisa melalui itu semua. Pesan saya, jangan cepat puas diri, terus belajar dan bekerjalah dengan sebaik-baiknya,” pesan Andriana.
Koordinator Bidang Komunikasi Bappenas, Dewi Sri Soetijaningsih menambahkan, legalitas yang saat ini telah disandang para wartawan jangan sampai disalahgunakan. Program UKW ini merupakan proses peningkatan kualitas. Sehingga setelah menyandang status berkompeten, wartawan justru diharapkan akan semakin profesional dalam kegiatan jurnalistiknya.
Dewi Sri berharap, wartawan yang merupakan penyempurna dari 4 pilar demokrasi dapat menjadi corong lahirnya informasi yang dapat mengedukasi masyarakat.
“Sebagai bagian dari 4 pilar, wartawan yang lulus UKW dan dinyatakan berkompeten harus menjadi sumber lahirnya berita yang mengedukasi. Wartawan berkompeten juga harus menjunjung tinggi netralitas dan bekerja sesuai standar kode etik jurnalistik,” imbuhnya.
Sementara itu, mewakili Wali Kota Sorong, Asisten II Pemerintah Kota Sorong, Thamrin Tajuddin mengungkapkan bahwa wartawan dianggap sebagai mitra strategis pemerintah. Oleh karena itu, dengan lulusnya wartawan dalam UKW dan dinyatakan berkompeten, maka diharapkan akan melahirnya karya yang jauh lebih baik lagi.
“Wartawan ibarat mata yang menyoroti dan merekam banyak kejadian masyarakat. Namun, para insan pers juga diharapkan mampu memilah sudut pandang pemberitaan sehingga tetap dapat menyajikan berita aktual dan terpercaya. Serta tidak menimbulkan kekacauan atau kesalahpahaman di masyarakat,” tandasnya. (ayu)