KAIMANA – Bupati Kabupaten Kaimana, Freddy Thie, akhirnya memberikan penjelasan terkait dengan walk out atau keluarnya dua pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saat akan mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Kaimana, Kamis (30/9), untuk membahas mutasi guru yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga (Diaspora) Kaimana.
Keluarnya dua pimpinan OPD tersebut ada yang menilai pemerintah tidak menghargai DPRD. Namun hal tersebut dibantah Bupati, karena menurut Bupati, pihaknya tetap menghormati DPRD Kaimana selaku mitra pemerintah daerah. Akan tetapi menurutnya, proses penyelenggara pemerintah memiliki etika, etika antara pemerintah dan DPR atau eksekutif dan legislatif. “Ada aturan juga tugas DPR dimana pemerintah dimana? Jangan kita campur aduk masalah. Buktinya kemarin kita datang, pimpinan OPD yang dipanggil tetap datang, karena kita menghargai,” tegas Bupati kepada wartawan di Kantor Bupati Kaimana, Jumat (1/10).
Bupati juga menjelaskan, yang menjadi pertanyaan sehingga keluarnya dua pimpinan OPD dari ruang rapat tersebut, karena DPR dalam RDP tersebut menghadirkan Guru ASN yang dimutasikan oleh dinas, sehingga terkesan DPR ingin mengadu antara guru yang dimutasikan dengan pimpinan OPD. “Kalau mau mendengar atau mau menyelesaikan, bukan dengan cara seperti itu, masalahnya itu. Tentu saya sebagai kepala daerah harus menjaga marwah pemerintah dan kepala dinas, sehingga saya perintahkan pulang. Pulang bukan tidak menghargai,” tegas Bupati.
Diketahui belum lama ini Diaspora Kabupaten Kaimana, telah mengeluarkan surat mutasi beberapa Guru, untuk melakukan penyegaran pada dunia pendidikan di Kaimana. Namun apa yang dilakukan oleh Diaspora, dianggap menyalahi aturan. (fat).