Ortizan Gantikan Boaz Boyong Api PON XX
SORONG – Munculnya berbagai pertanyaan terkait alasan PB PON XX mempercayakan Ortizan Solossa untuk membawa obos api PON dalam rangkaian kirab kini terjawab. Seperti diketahui, sebagai duta PON XX Papua, Boaz Solossa-lah yang seharusnya membawa obor api PON XX tersebut bersama Ronny Wabia. Namun karena satu dan lain hal, mandat tersebut akhirnya diserahkan kepada kakaknya, Ortizan Solossa.
Ortizan mengatakan, seharusnya memang adiknya-lah yang menjalankan tugas tersebut. Namun karena jadwalnya yang kurang pas, sehingga Boaz tak mendapatkan izin dari manajemen Borneo FC untuk ambil bagian dalam kirab Api PON XX Papua kali ini. “Dari awal koordinasinya berjalan baik, tapi jadwalnya tidak pas. Makanya Boaz belum mendapatkan izin dari manajemennya, Borneo FC. Oleh karena itu, dari pihak PB berkoordinasi bersama saya, mereka meminta agar saya dapat menggantikan Boaz menjadi membawa obor api PON XX bersama saudara Ronny Wabia,” kata Ortizan Solossa kepada Radar Sorong, Senin (27/9).
Mantan pemain Persipura dan Timnas Indonesia ini mengaku harus menerima lamaran tersebut, karena merupakan kebanggaan tersendiri. Baginya, sungguh sangat luar biasa ketika ia bisa menjadi perwakilan para atlet legenda Papua untuk membawa api PON XX. Apalagi ia disandingkan bersama eks gelandang Persipura, Ronny Wabia yang tak lain adalah seniornya sendiri. “Pada prinsipnya saya bersedia, karena saya dapat mewakili para atlet legenda Papua. Saya juga merasa harus menerima tawaran itu, apalagi api yang akan dibawa berasal dari tanah kelahiran saya sendiri di Sorong. Tentu ini kebanggaan luar biasa,” kata pesepakbola yang semasa aktif dulu juga dikenal dengan panggilan ‘Ortizan Sajojo’.
Disinggung terkait penundaan pelaksanaan PON XX di Tanah Papua hingga satu tahun lamanya, kakak kandung Boaz Solossa yang kini mengabdikan diri sebagai PNS pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua, justru merasa bersyukur. Ia bersama Pemerintah Provinsi Papua merasa sangat tertolong atas keputusan tersebut. “Keputusan tersebut sangat membantu pemerintah Papua. Jika PON XX dilaksanakan pada 2020 pasti kami sangat kewalahan, apalagi banyak pembangunan venue sebagai tempat pelaksanaan PON XX yang belum rampung. Tapi bersyukur dengan ditunda pelaksanaannya pada tahun 2021, kami justru dapat mempersiapkan ini dengan sangat baik,” pungkas eks pemain Timnas Indonesia itu.
Terima Obor Api PON, Wali Kota Bangga !
Kirab obor api PON XX Papua resmi dilepas dari Kabupaten Sorong, Senin (27/9). Sesuai rencana, api PON XX akan menempuh perjalanan udara melintasi jarak ribuan kilometer melalui seluruh wilayah adat di Tanah Papua. Perjalanan akan ditempuh selama 6 hari berturut-turut sejak 27 September hingga 2 Oktober 2021.
Api yang diambil dari Klamono yang merupakan wilayah adat Domberai, selanjutnya akan diterbangkan menuju wilayah adat Seireri (Biak), wilayah adat Mee Pako (Timika), wilayah adat La Paqo (Wamena), wilayah adat Ha Anim (Merauke), wilayah adat Mamta/Tabi (Labupaten/Kota Jayapura), kemudian perjalanan berakhir di stadion Lukas Enembe Jayapura.
Sebelum diterbangkan ke Biak, api PON XX dikirab di Kabupaten dan Kota Sorong, dan diterima Wali Kota Sorong, Drs.Ec.Lambert Jitmau,MM didampingi Wakil Wali Kota Sorong, dr.Pahimah Iskandar, dan Sekda Kota Sorong, Drs Yacob Kareth,MSi, di Lapangan Apel Kantor Wali Kota Sorong, Senin (27/9).
Wali Kota Sorong dengan penuh haru dan bangga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat karena mempercayakan daerah Kabupaten Sorong sebagai tempat pengambilan api abadi PON XX Papua. ”Terima kasih Pak Presiden, terima kasih Pak Gubernur Papua dan Papua Barat, terima kasih kepada penyelenggara yang telah menentukan lokasi Klamono Kabupaten Sorong sebagai kabupaten induk untuk Api PON XX Papua, berkobar-kobar dari Kepala Burung sampai di punggung dan ekor burung sekalipun,” ucap Lambert Jitmau.
Orang nomor satu di Kota Sorong ini berharap kegiatan PON XX ini sukses di tanah Papua. Ia meminta masyarakat agar memberikan dukungan kepada kegiatan dan para atlet agar sukses. ”Lapisan masyarakat Papua mari kita berikan dukungan doa, memberikan dukungan apapun namanya, agar kepercayaan yang diberikan negara atas even yang besar ini bisa sukses di tanah Papua,” ujarnya.
Lambert juga berbangga dan bahagia karena Api PON XX dipercayakan untuk yang membawanya adalah putra asli Papua, yang merupakan atlet pemain bola dari Papua. ”Selain Api PON XX yang diambil dari Klamono Kabupaten Sorong, kebanggaan juga dirasakan karena atlet yang merupakan putra terbaik Sorong Raya yakin mantan atlet sepak bola Papua, Ronny Wabia dan Ortizan Solossa yang didapuk membawa Api PON XX,” ujarnya. ”Siapa yang tidak kenal mereka berdua ini mutiara hitam dari Papua. Mereka berlaga satu nusantara ini. Terima kasih kedua anakku yang berada di samping kiri dan kanan saya, semoga karya, karirmu tetap menjadi warisan untuk anak, cucu kita di tanah Papua,” kata Lambert Jitmau.
Pantauan Radar Sorong di lapangan, banyak warga maupun pejabat yang tidak mau ketinggalan dalam mengabadikan momen foto bersama obor api PON XX Papua, termasuk juga selfie dengan pembawa obor api PON. Usai dari dari Kantor Wali Kota Sorong, lenter api PON XX dikirab menuju Bandara Domine Eduard Osok Kota Sorong untuk selanjutnya akan diterbangkan menuju wilayah adat Seireri, Biak, Provinsi Papua. (ayu/zia)