Wali Kota Sorong Letakan Batu Pertama bersama Ustadz Zacky Mirza
SORONG – Pembangunan tahap ketiga Masjid Agung Al Akbar Kota Sorong secara resmi dimulai, ditandai dengan pengecoran oleh Wali Kota Sorong, Drs.Ec.Lambert Jitmau,MM didampingi Ustadz kondang dari Jakarta, Ustadz Akhmad Zacky Mirza, Rabu (29/9).
Wali Kota Sorong menyatakan akan mendukung pembangunan Masjid Agung Al Akbar Kota Sorong. Ia juga yakin bahwa Masjid Agung ini akan menjadi masjid terbesar di Provinsi Papua Barat, bahkan dapat menjadi icon Papua Barat khususnya Kota Sorong. “Masjid ini besar dan butuh biaya begitu besar, saya akan fokus ke masjid raya ini. Saya lihat masjid ini akan jadi icon di Papua Barat, kita bangga, kita senang. Dalam hati, dalam doa berharap masjid ini cepat selesai dibangun,” kata Lambert Jitmau dengan senyum khasnya kepada wartawan, kemarin.
Ketua Pembangunan Masjid Agung Al Akbar Kota Sorong, Rahman,S.STP,MSi mengatakan, total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan masjid Al Akbar Kota Sorong hingga selesai sebesar Rp 72 miliar. Sampai saat ini dana yang terkumpul Rp 29 miliar lebih, masih ada kekurangan sekitar Rp 43 miliar. “Kita juga berharap bantuan bukan dari pemerintah saja, tetapi dari umat juga, sehingga dari MUI akan menggagas setiap KK umat muslim di Kota Sorong mulai tahun ini sudah dibagikan informasi bahwa Rp 1 juta untuk kartu donaturnya. Ini tidak dipaksakan, bagi yang mau saja,” ucapnya.
Dikatakannya, bila warga muslim di Kota Sorong jumlahnya ada 100.000 berarti ada Rp 100 miliar dalam setahun. Kalau dijalankan dalam setahun dan bisa dapat 50.000 KK saja, berarti dapat Rp 50 miliar berarti masjid ini bisa rampung dibangun 100 persen. “Kami target secepatnya tapi ini tergantung kemampuan keuangan. Panitia dibentuk Pak Wali Kota, SK tahun 2016, kita mulai bekerja tahun 2017 dan sudah berjalan 5 tahun progress pembangunan sudah 40 persen,” ujarnya. “Yang tersulit kerja struktur, ini sudah selesai dan lainnya tinggal finishing. Paling lama 2 sampai 3 tahun sudah selesai. Tapi kalau jalan untuk Rp 1 juta per KK umat muslim dengan jumlah 50 ribu KK saja mau jadi donatur, Insya Allah 1 tahun bisa rampung dibangun,” katanya.
Ditambahkanya, Wali Kota Sorong juga akan memberikan kartu donatur kepada pegawai di lingkup Pemerintahan Kota Sorong yang beragama Islam, dengan harapan mau menjadi donator pembangunan Masjid Agung Al-Akbar Kota Sorong ini.
Masjid Agung Al Akbar Kota Sorong dibangun 4 lantai dengan kapasitas 8.000 jemaah. Fasilitas yang ada berupa lift, eskalator dan ada pelayanan khusus untuk disabilitas berupa kursi roda. “Masjid kita memiliki kelebihannya, ramah kepada disabilitas. Ada lift karena 4 lantai, di lantai 2 ada eskalator untuk kenyamanan jemaah beribadah. Luas tanah hampir 1 hektar, luas bangunan 50×40 meter, kapasitas bisa menampung sampai 8.000 jemaah, jadi 1 lantai bisa 2.000 jemaah,” jelasnya.
Usai melakukan pengecoran awal pembangunan tahap ke tiga masjid agung tersebut, Ustadz Zacky Mirza melanjutkan dengan melakukan tabligh akbar yang diikuti para jemaah dengan prokes ketat. Ustadz Zacky Mirza dalam tabligh akbar-nya mengajak para jemaah untuk takbir dan sholawat.
Ia berharap para jemaah agar selalu istiqomah dalam beribadah, mengajak para jemaah agar mengaji karena mengaji merupakan menuntut ilmu. “Dan ilmu ini adalah salah satu dari sekian hal yang akan menuntun kita, ketika kita masuk ke alam kubur,” katanya dalam ceramah singkat.
Rasulullah SAW bersabda yang namanya anak keturunan Nabi Adam AS, siapapun manusianya, laki atau perempuan, kalau meninggal dunia, semua urusan dunianya terputus, amal-amalnya terputus. Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah bersabda: “Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.” (HR Muslim).
“Ini hadis sudah kita dengar dimana-mana. Ada 3 hal yang tidak terputus, yang pertama adalah sedekah jariyah, sedekah yang mengalir sampai ke akhirat. Yang kedua, ilmu yang bermanfaat, seorang ayah dan ibu yang giat dan tekun mendidik al-qur’an kepada anak-anaknya sehingga anak-anaknya pintar membaca al-qur’an, memahami dan mengamalkannya. Keduanya akan mendapatkan penghargaan spesial di akhirat kelak. Ketiga doa anak yang Sholeh,” jelasnya.
Doa kepada kedua orang tua adalah kebaktian yang masih bisa dilakukan seorang anak kepada orang tuanya yang telah meninggal dunia dan terus memberikan kebaikan pada orang tua. Doa seorang anak akan terus mengalir kebaikan dan manfaat dan balasan kebaikan bagi kedua orang tua tatkala amal-amal lainnya telah terputus. (zia)