Bupati Sorong – Dandim 1802/Sorong Pantau Gladi Pelepasan Api PON XX
SORONG – Sebelum tampil maksimal pada hari ‘H’ upacara pelepasan Api PON XX, sejumlah personel TNI-Polri serta para petugas upacara mengikuti gladi kotor di lapangan Kantor Bupati Sorong, Kamis (23/9). Gladi upacara pelepasan Api PON XX dipantau langsung Bupati Sorong, Dr. Johny Kamuru,SH,MSi bersama Dandim 1802/Sorong , Letkol Inf Budiman.
Pada upacara pelepasan Api PON XX yang dijadwalkan berlangsung Senin (27/9), akan dihadirkan dua orang mantan atlet dari Kabupaten Sorong untuk membawa obor Api PON. Keduanya yakni Ronny Wabia dan Ortizan Solossa, mantan atlet sepakbola Persipura dan Timnas Indonesia.
Ronny Wabia bertugas memegang obor Api PON sebelum dinyalakan. Setelah obor dinyalakan dari lentera api abadi PON, selanjutnya obor tersebut diserahkan kepada Ortizan Solossa untuk kemudian dibawa dalam kirab menuju bandara DEO Sorong. Sebelum menuju Bandara DEO Sorong, kirab api PON dilakukan mengitari Kantor Wali Kota Sorong.
Rencananya pada hari ‘H’ nanti, Bupati Sorong tidak mengikuti kirab sampai di Bandara DEO Sorong, hanya akan mengantar sampai di Tugu Pawbili. Perjalanan akan dilanjutkan oleh rombongan kirab lainnya. Kendati demikian, Bupati Sorong tetap mendukung penuh kelancaran rangkaian kegiatan PON XX, termasuk kegiatan pengambilan api abadi PON XX di Klamono yang dijadwalkan akan berlangsung Sabtu (25/9).
Bupati Sorong mengatakan, sejumlah persiapan sudah dilakukan dengan berkoordinasi dengan panitia PON terkait. Selain itu, dibantu aparat keamanan TNI-Polri yang akan ikut mengawal kelancaran rangkaian acara tersebut. “Apinya akan diambil dari Klamono, Kadistrik bersama warga sudah siap disana. Persiapan semaksimal mungkin kami lakukan, berkoordinasi dengan panitia PON-nya, dengan aparat keamanan juga. Pada prinsipnya kami semua pasti akan mendukung penuh PON XX. Dukungan itu berlanjut sampai nanti upacara pelepasan api PON, sampai selesainya kegiatan PON di Papua,” kata Johny Kamuru.
Bupati mengatakan, keputusan pengambilan api abadi PON XX di Kabuptaen Sorong merupakan kehormatan yang sangat luar biasa baginya. Sebab hal itu tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Untuk mewujudkan rasa bangganya, Bupati Sorong memastikan bahwa dirinya akan hadir saat upacara pelepasan obor Api PON XX nanti. “Saya pastikan akan hadir dalam upacara pelepasan Api PON XX nanti. Sudah pasti hadir, apalagi ini sejarah sekali dalam hidup saya. Di sisa masa jabatan yang sudah sangat singkat ini, saya pribadi bisa mendapatkan kesempatan terhormat ini,” ucapnya.
Masyarakat Kabupaten Sorong lanjut Johny Kamuru, harus bersyukur dan bangga atas campur tangan Tuhan yang telah memberikan kesempatan tersebut. “Saya pikir, ini ada campur tangan Tuhan yang sangat luar biasa untuk tanah Papua dan untuk Kabupaten Sorong khususnya. Karena api yang terpancang di Stadion Lukas Enembe nanti adalah api dari Kabupaten Sorong. Betapa kita semua harus bersyukur atas kesempatan ini,” imbuhnya.
Rencananya, api abadi untuk PON Papua diambil dari PLTMG Pertamina EP Site Klamono. Api abadi diambil dalam bentuk lentera, kemudian akan diiringi oleh obor api PON yang lainnya. Setelah pengambilan api abadi tersebut, kemudian dilanjutkan dengan kirab dengan rute dari PLTMG PT Pertamina EP Cepu Regional 4 Zona 14 Field Papua menuju Pendopo Kediaman Bupati untuk disemayamkan. Selanjutnya, pada tanggal 27 September, api tersebut dijemput dan di bawa menuju Kantor Bupati Kabupaten Sorong untuk prosesi upacara penyerahan api abadi.
Informasi yang diterima Radar Sorong, upacara tersebut akan turut dihadiri oleh Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan dan Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH. Api abadi akan diserahkan oleh Bupati Sorong, Dr. Johny Kamuru, SH, M.Si sebagai tuan rumah pengambilan api abadi kepada Gubernur Papua selaku Ketua Panitia Besar (PB) PON XX 2021.
Api abadi selanjutnya akan di bawa oleh tim terbang menuju Jayapura. Namun akan ada sedikit kirab mengitari Kantor Walikota Sorong, sebelum kemudian menuju Bandara DEO Sorong. Obor api PON akan dimatikan sementara selama perjalanan udara, namun api abadi dalam bentuk lentera harus tetap menyala sampai tiba di tujuan akhir Stadion Lukas Enembe.
Mengenai bagaimana api PON XX dibawa dengan pesawat dari Sorong tujuan Jayapura tanpa padam, Kepala Bandara DEO Sorong, Cece Tarya,ST,MA mengungkapkan bahwa Api PON akan dipindahkan dari obor ke Lentera untuk kemudian diterbangkan dari Sorong dengan pesawat menuju daerah selanjutnya. “Mekanismenya, Api PON akan diambil dari Klamono, Kabupaten Sorong kemudian di arak ke Kota Sorong,”jelasnya kepada media, Kamis (23/9).
Selanjutnya, ada 2 pilihan alternatif apakah upacara penyerahan Api PON akan berlangsung di Kantor Walikota Sorong atau di Bandara DEO Sorong, hal tersebut masih dikoordinasikan. Api PON nantinya akan diturunkan dari obor ke lentera dan dibawa oleh kontingen pembawa Api PON ke daerah selanjutnya. “Api PON akan dibawa dengan pesawat ATR milik Pertamina, kemudian mendarat di Biak dan bermalam, selanjutnya dari Biak ke Timika dan bermalam lagi, kemudian lanjut ke Marauke dan berakhir di Jayapura,” terangnya.
Dikatakan, persiapan pihaknya saat ini secara umum, detailnya akan diinformasikan dalam minggu ini dari panitia PON. Terkait pertanyaan masyarakat apakah api bisa di bawa diatas Pesawat, Kabandara mengungkapkan api di masukkan ke dalam lentera yang anti badai. “Kan ada Lentera yang anti badai itu kan, walaupun kena badai pun tidak mati,” pungkasnya. (ayu/juh)