Kasdam Cenderawasih : Hidup atau mati, Kita Harus Tumpas Mereka, Sudah Keterlaluan
JAYAPURA – Tim gabungan TNI-Polri melakukan penyisiran di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua pasca aksi teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Saat penyisiran, personel gabungan mendapatkan tembakan dari KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo. Personel gabungan membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak.
Dari kontak tembak tersebut, personel gabungan berhasil melumpuhkan seorang anggota KKB dan 2 lainnya terluka. Anggota KKB yang meninggal dunia, Elly M Bidana yang merupakan Komandan Operasi KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo. “Satu anggota KKB yang meninggal dunia dibawa oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut. Hingga saat ini KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo masih berada di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura, Jumat (17/9).
Personel gabungan TNI-Polri yang berada di Distrik Kiwirok masih melakukan pengejaran dan pengamanan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas dari KKB. Saat ini lanjut Kamal, Distrik Kiwirok situasi dalam keadaan kondusif. Untuk diketahui, Kabupaten Pegunungan Bintang terdiri dari 34 distrik dengan total luas wilayah 15.863 Km persegi, memiliki enam pos Polisi, diantaranya tiga Polsek dan tiga Polsubsektor, tentunya pelayanan belum maksimal yang dirasakan oleh warga di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Dalam beberapa waktu terakhir, KKB Ngalum-Kupel pimpinan Lamek Taplo beberapa kali melakukan aksi kekerasan di beberapa distrik terjauh di Kabupaten Pegunungan Bintang. KKB melakukan aksi kekerasan di 2 (dua) distrik yakni pada hari Senin tanggal 13 September 2021 melakukan pembakaran dan kekerasan di Distrik Kiwirok, dan pada Selasa kembali melakukan pembakaran di Distrik Okhika.
Evakuasi Korban Teroris KKB, Heli TNI Diserang Tembakan
Sembilan tenaga kesehatan (nakes) dan satu anggota TNI yang menjadi korban penyerangan teroris KKBdi Kiwirok, dievakuasi ke Jayapura. Heli TNI itu sempat diserang teroris KKB dengan tembakan saat akan meninggalkan Kiwirok. ”Ada gangguan berupa tembakan dari KKB atau kelompok sipil teroris (KST) saat heli melakukan evakuasi para korban,” ujar Danrem 172/PWY Brigjen Izak Pangemanan di Lapangan Makodam XVII Cenderawasih, Jayapura, pada Jumat (17/9). Helikopter milik TNI yang membawa 10 orang korban penyerangan teroris KKB itu akhirnya tiba di Lapangan Makodam XVII Cenderawasih, Jayapura, pada Jumat (17/9) pukul 11.00 WIT.
Brigjen Izak mengungkapkan proses evakuasi korban lainnya masih akan terus dilakukan. Ada sekitar 40 orang yang terdiri atas tenaga kesehatan, guru, dan buruh bangunan yang akan dievakuasi dari Kiwirok ke Jayapura. Selain itu, ada satu jenazah nakes atas nama Gabriella yang akan dievakuasi. ”Khusus jenazah Gabriella saat ini masih dilakukan evakuasi dari jurang yang kedalamannya 300-400 meter dengan kecuraman 90 derajat. Karena sulitnya medan, sehingga dievakuasi dengan perjalanan khusus,” ujarnya.
Sepuluh korban serangan teroris KKB yang tiba di Jayapura langsung dibawa ke RS Mathen Indey, Jayapura, untuk mendapat perawatan. Mereka ada yang mengalami patah tulang akibat hantaman benda keras, luka tusuk, hingga luka sayatan. ”Mendengar cerita korban sangat miris. Mereka diperlakukan sangat tidak manusiawi, disiksa, bahkan sampai ditelanjangi,” ujar Kasdam XVII/ Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi kepada wartawan, Jumat (17/9).
Bambang menegaskan pihaknya akan menumpas habis teroris KKB yang telah berbuat tidak manusiawi kepada para nakes dan warga masyarakat. ”Hidup atau mati. Kita harus tumpas mereka, sudah keterlaluan, orang yang bekerja untuk membatu masyarakat malah mereka sakiti. Mereka itu adalah pengecut,” tegas Bambang. (al/**/nvl/detikcom)